Tim PENGMAS FILKOM di Pondok Pesantren Ngesong Darussalam: Mengoptimalkan Kecerdasan Buatan untuk Manajemen Pesantren
Dalam rangka pengabdian masyarakat (PENGMAS), tim dosen Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yang terdiri dari Ir. Agus Wahyu Widodo, S.T., M.Cs., Dr. Ir. Lailil Muflikhah, S.Kom., M.Sc., Dr.Eng., Novanto Yudistira, S.Kom., M.Sc., dan Dr. Ir. Diva Kurnianingtyas, S.Kom. melakukan diseminasi riset terkait penerapan kecerdasan buatan (AI) di lingkungan pesantren. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan efisiensi manajemen dan layanan di pesantren melalui teknologi modern. Diseminasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada pengelola pesantren tentang cara memanfaatkan AI untuk mendukung operasional dan meningkatkan kualitas pendidikan serta kesejahteraan santri.
Penerapan AI di Pondok Pesantren Darussalam Ngesong dinilai penting karena pesantren menghadapi tantangan besar dalam mengelola sumber daya dan kegiatan santri yang cukup kompleks. Dengan jumlah santri yang banyak dan beragam kebutuhan pendidikan serta kesejahteraan, pesantren memerlukan sistem manajemen yang efisien agar dapat berjalan optimal. Teknologi AI dapat membantu pengelola pesantren dalam melakukan otomatisasi proses, seperti presensi santri, pemantauan kesehatan mental, dan pemenuhan nutrisi yang baik. Menurut tim, AI mampu mendukung pesantren dalam memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperkuat pengelolaan, sehingga proses pendidikan dan pembinaan santri dapat berjalan lebih efektif.
Diseminasi riset ini dimulai dengan memberikan pemahaman dasar terkait definisi dan sejarah perkembangan kecerdasan buatan. Tim dosen menjelaskan konsep dasar AI, jenis-jenis teknologi yang termasuk di dalamnya, serta aplikasi praktis yang telah diterapkan di berbagai sektor. Pemahaman ini sangat penting agar para pengelola pesantren dapat memahami bagaimana AI bisa diadaptasi dalam konteks pendidikan pesantren. Dr. Ir. Diva Kurnianingtyas, S.Kom. mempresentasikan hasil riset terkait penggunaan AI berbasis Metaverse untuk mendukung kesehatan mental, serta optimasi nutrisi yang dapat diterapkan untuk kesejahteraan santri. Riset ini menunjukkan bahwa teknologi AI dapat membantu memantau kondisi mental santri serta memastikan kebutuhan gizi mereka terpenuhi.
Selaku ketua pelaksana PENGMAS, Diva mengatakan, kegiatan diseminasi ini menjadi bukti komitmen para PENGMAS FILKOM UB dalam menerapkan hasil riset mereka untuk kepentingan masyarakat.
“Dengan kolaborasi antara akademisi dan lembaga pendidikan berbasis agama, diharapkan pesantren dapat lebih mudah mengadaptasi teknologi canggih ini untuk mendukung pengelolaan yang lebih efisien dan modern. Kami juga berharap bahwa melalui diseminasi ini, lebih banyak pesantren akan terdorong untuk menerapkan AI sebagai bagian dari inovasi manajemen mereka,”jelas Diva.
Selain itu, memperkenalkan sistem manajemen berbasis AI yang dapat diterapkan di pesantren, seperti sistem presensi otomatis menggunakan Face Recognition. Teknologi ini memungkinkan pengelola pesantren untuk melaksanakan presensi santri dengan lebih mudah dan akurat, mengurangi beban administrasi, dan meningkatkan efisiensi operasional. Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong pesantren untuk lebih cepat beradaptasi dengan teknologi modern, memberikan pelayanan yang lebih baik bagi santri, dan menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang efisien dan siap menghadapi tantangan zaman. (dk/rr)