PTIIK UB Jajaki Kerjasama dengan La Trobe University

PTIIK UB Jajaki Kerjasama dengan La Trobe University

Demi menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu bersaing di era globalisasi ini, maka Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya Malang tengah melakukan penjajakan kerjasama Interansional dengan La Trobe University Australia. Sebagai langkah awal, PTIIK UB melakukan rapat pimpinan dengan perwakilan La Trobe University Jumat, 2 November 2012 di Ruang Meeting Gedung A PTIIK UB.

Dalam pertemuan ini PTIIK UB diwakili oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik Ir. Heru Nurwarsito, M.Kom, Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan Keuangan Himawat Aryadita, ST., M.Sc dan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Edy Santoso, S.Si., M.Kom, serta para kepala laboratorium PTIIK UB. Sedangkan Ketua PTIIK UB Ir. Sutrisno, MT tidak dapat hadir dikarenakan harus melakukan perjalan dinas ke luar kota. Sementara itu dari pihak La Trobe University diwakili oleh Associate Professor Wenny Rahayu BSc, MInfo Tech, PhD, MIEEE selaku Head of Department Computer Science and Computer Engineering Faculty of Science, Technology and Engineering. 

Edy Santoso, S.Si., M.Kom yang menjadi moderator pada kesempatan itu membuka rapat dengan memaparkan maksud dan tujuan diadakannya rapat tersebut, yaitu untuk menjajaki segala kemungkinan skema kerjasama yang bisa dijalin antara PTIIK UB dan La Trobe University. Kemudian dilanjutkan pemaparan singkat tentang PTIIK UB oleh Ir. Heru Nurwarsito, M.Kom dan Himawat Aryadita, ST., M.Sc, antara lain macam program studi yang dimiliki PTIIK UB, jumlah dosen, fasilitas pendukung yang tersedia di PTIIK UB serta berbagai prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa PTIIK UB. Setelah itu Wenny juga memberikan paparan mengenai  gambaran singkat tentang La Trobe University, khususnya tentang Faculty of Science, Technology and Engineering.

Dari gambaran singkat yang telah dipaparkan oleh PTIIK UB dan La Trobe University kemudian mulai dibahaslah bagaimana skema kerjasama yang mungkin untuk diterapkan di PTIIK UB. Wenny menjelaskan bahwa kemungkinan kerjasama yang bisa dijalin bisa dalam berbagai bentuk antara lain, student exchange untuk program undergraduate (S1), atau program double degree untuk S2. Selain itu, ditawarkan juga program kerjasama yang berupa workshop jarak jauh melalui teleconference dan kerjasama research (penelitian).
“Skema kerjasama yang mungkin bisa diterapkan di PTIIK dan yang pernah kita lakukan sebelumnya ada program double degree untuk S2, atau student exchange juga bisa untuk program undergraduate (S1). Kita juga bisa bantu untuk research atau workshop jarak jauh kalau di sini sendiri sudah ada sarana prasarananya,” jelas Wenny.

Meski demikian proses terlaksananya kerjasama ini masih harus melewati beberapa proses antara lain; penyesuaian kurikulum atau mata kuliah yang diberikan di PTIIK UB dan La Trobe University. Hal ini perlu dipertimbangkan agar nantinya kerjasama ini dapat terjalin baik, dengan tetap mengindahkan standar yang berlaku di Indonesia yang telah ditetapkan oleh DIKTI.
“Sebelumnya kita bisa melakukan mapping mata kuliah terlebih dahulu, sehingga seumpama dilakukan kerjasama double degree dan mahasiswa harus membagi waktu belajarnya di PTIIK UB dan di La Trobe, semisal 3 tahun di UB 1 tahun di La Trobe materi yang diberikan bisa tetap sinkron,” ujar wenny.

Rapat tersebut juga diwarnai tanya jawab dari para peserta rapat, dan akhirnya ditutup dengan kesepakatan bahwa pihak La Trobe University akan memberikan penawaran MoU kepada PTIIK, untuk kemudian dipelajari dan ditetapkan jenis kerjasama apa yang akan dijalin oleh kedua belah pihak. Diharapkan dengan kerjasama ini nantinya PTIIK UB bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi seluruh mahasiswanya.