A.S.A.P Smart Device Penyaring Udara Kotor Buatan Mahasiswa FILKOM

A.S.A.P Smart Device Penyaring Udara Kotor Buatan Mahasiswa FILKOM

Tergerak untuk memberikan solusi atas permasalahan kabut asap yang terjadi hampir setiap tahun karena kebakaran hutan di wilayah Kalimantan dan Sumatra, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya/FILKOM UB (d/h PTIIK UB) membuat sebuah alat cerdas (smart device) yang berfungsi untuk menyaring udara kotor dan diberi nama Automatic Sedot Asap Polusi (A.S.A.P). Lima mahasiswa keminatan Sistem Komputer angkatan 2014 pencipta A.S.A.P adalah Bagus Prasetyo, Hedy Pamungkas, Rafi Fajar Hidayat, Fungky Pandu Fantara dan Yandra Charlos.

Dijelaskan oleh Bagus bahwa A.S.A.P adalah smart device yang otomatis akan menyedot udara kotor atau polusi yang terdeteksi di udara. A.S.A.P memiliki tiga buah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi asap, karbon monoksida dan suhu udara. Cara kerja A.S.A.P, setelah mendeteksi adanya polusi dalam udara maka alat akan aktif menyedot udara kemudian menyaringnya dalam empat tahapan penyaringan.
“Pertama penyaringan dilakukan dengan busa yang kerapatannya cukup renggang, dilanjutkan dengan Pre-Filter, lalu ada PreCarbon-Filter dan yang terakhir disaring dengan carbon yang tingkat kerapatannya tinggi serta memiliki fungsi menghilangkan bau,” jelas Bagus.

Tidak hanya itu, A.S.A.P dirancang dengan konsep ramah lingkungan memanfaatkan panel tenaga surya sebagai sumber tenaga penggerak. Lebih jauh lagi A.S.A.P memiliki kemampuan untuk menganalisa kualitas udara yang telah disaring dan kemudian mengirimkan data hasil analisa tersebut ke internet untuk dapat diakses oleh masyarakat. Dengan demikian melalui internet pengguna akan dapat mengetahui kadar polusi pada saat sebelum dan sesudah dilakukan penyaringan udara. Bagus dan timnya telah membuat software untuk mengakses hasil data analisa udara tersebut untuk berbagai platform, antara lain dalam bentuk website,  aplikasi mobile android dengan nama A.S.A.P apps, dan juga Twitter for A.S.A.P.

Berkat karyanya tersebut Bagus bersama tim telah dinobatkan sebagai Juara 1 kategori Hardware pada ajang Blue Techno Festival di Bandung awal bulan Februari lalu. Pada perhelatan besar tersebut Bagus beserta timnya bersaing dengan 16 tim lainnya dari berbagai universitas di Indonesia, antara lain PENS, ITS, Universitas Telkom dan Trisakti. Meski demikian Bagus mengaku akan terus melakukan pengembangan pada alatnya tersebut untuk kemudian diikutsertakan lagi pada ajang kompetisi yang lebih besar.
“Kami senang, karena awalnya tidak menyangka akan mendapatkan juara 1. Kami tadinya hanya berpikir untuk sekedar mencari pengalaman sebelum mengikuti kompetisi yang lebih besar seperti GemasTIK atau Comfest dan PKM,” ungkap Bagus. [dna]

*Video tentang A.S.A.P dapat dilihat pada link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=XYWcCtR-PAo.