Mahasiswa FILKOM Runner Up Mbakyu Kota Malang 2015

Mahasiswa FILKOM Runner Up Mbakyu Kota Malang 2015

Setelah menjadi Putri Hijab Kampus UB 2015, Yusrini Meidita Audrey mahasiswa Prodi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer/FILKOM (d/h PTIIK) kembali menorehkan prestasi sebagai Wakil 1 (Runner Up) Mbakyu dalam ajang Kakang Mbakyu Kota Malang 2015 (4/10). Senang dan bangga atas capaiannya tersebut, Yusrini mengaku dirinya harus melalui beberapa tahap seleksi dengan persaingan yang ketat.

Seleksi Kakang Mbakyu Kota Malang 2015 tersebut diawali dengan tes tulis mengenai pengetahuan umum, pariwisata dan sejarah yang diikuti oleh 400 peserta. Lolos dari seleksi tersebut Yusrini menjadi salah satu dari 80 peserta yang terpilih masuk ke tahap seleksi 40 besar. Menyisihkan saingannya di 40 besar, Yusrini kembali lolos ke tahap 20 besar.

Finalis 20 besar yang terpilih tersebut terdiri atas 10 kakang dan 10 mbakyu. Seluruhnya wajib mengikuti pra karantina selama 3 hari di Hotel Margosuko Malang. Dalam kesempatan tersebut para finalis mendapat kesempatan untuk belajar banyak hal khususnya tentang pariwisata, etika dan juga bahasa Inggris yang disampaikan oleh para ahli kompeten di bidangnya.Tidak hanya itu, para finalis juga diajak untuk melakukan pengabdian masyarakat di Kelurahan Wonokoyo Malang.
“Disana ada Monumen Hamid Rusdi yang kurang dipelihara. Untuk menghargai jasa pahlawan kita melakukan peremajaan monumen tersebut,” ungkap Yusrini.

Kegiatan seleksi finalis kemudian dilanjutkan dengan tahap karantina selama 4 hari (2–5/10). Dimana pada Minggu, 4 Oktober 2015 diselenggarakan grand final seleksi Kakang Mbakyu Kota Malang. Bertempat di Graha Cakrawala UM para finalis melakukan parade baju malangan dihadapan para juri. Pada kesempatan tersebut dipilih 5 besar untuk masing-masing kakang dan mbakyu. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan 5 besar adalah peran serta para finalis pada berbagai kegiatan saat pra karantina dan karantina. Yusrini yang terpilih menjadi salah satu dari lima besar mengungkapkan bahwa seleksi berikutnya untuk menentukan Kakang dan Mbakyu Kota Malang 2015 semakin sulit. Finalis 5 besar harus menjawab satu pertanyaan yang sama dalam waktu 30 detik.
“Secara bergantian kita ditanya satu pertanyaan yang sama. Tapi yang belum mendapat pertanyaan ditutup telinganya dengan headset. Waktu itu ditanyakan tanggapan kita tentang hiburan malam yang ada di Kota Malang,” ungkap Yusrini.

Berhasil melewati berbagai tahapan seleksi tersebut Yusrini akhirnya dinobatkan sebagai Wakil I (Runner up) Mbakyu Kota Malang. Dengan gelar tersebut dirinya wajib melakukan tugas protokoler satu tahun ke depan untuk pemerintah Kota Malang. Selain itu bersama para finalis Kakang Mbakyu lainnya, Yusrini juga akan mewujudkan proyek penyelenggaraan Kakang Mbakyu Cilik.
“Segala kegiatan yang kita laksanakan selama satu tahun ke depan wajib kita pertanggungjawabkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang,” jelasnya.

Yusrini mengungkapkan hal terpenting untuk berhasil dalam segala hal adalah restu dari orang tua. Selain itu dirinya juga berusaha mempersiapkan diri dengan banyak belajar dan menambah pengetahuan khususnya tentang pariwisata dan hot issues yang terjadi di dalam maupun di luar negeri.
“Misalkan tentang Masyarakat Ekonomi Asean/ MEA dan issue revitalisasi Hutan Kota malabar di Malang. Saya biasa mencari informasi dari internet misalkan di BBC, Kompas dan Radar Malang untuk issue lokalnya,” pungkas Yusrini. [dna]