“BATUSCEN” Raih Medali Emas di IYIC 2014 Korea

“BATUSCEN” Raih Medali Emas di IYIC 2014 Korea

Riska Amalia (PTIIK/2011), Susilowati (Teknik Kimia/2011), dan Windy Antika (Statistika/2011) berhasil membawa pulang medali emas dari gelaran International Youth Invention Contest  (IYIC) 2014 berkat karyanya; Baterai Kaktus Centong atau disingkat “Batuscen”. IYIC 2014 diselenggarakan oleh Korea University Invention Association (KUIA) selama tiga hari, 7 – 9 Agustus 2014 di Seoul Trade Exhibition & Convention (SETEC), Korea. Para peserta berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Filipina dan Malaysia.

Sepulang dari kontes tersebut Riska berbagi pengalamannya. Dituturkannya bahwa pada hari pertama seluruh peserta IYIC 2014 diberikan kesempatan untuk mempersiapkan Booth pamerannya. Kontes ini memang mengusung konsep presentasi dalam pameran karya bersama oleh para peserta. Karenanya, peserta harus mampu untuk mempresentasikan hasil karyanya dalam bahasa Inggris baik kepada pengunjung pameran yang hadir maupun pada dewan juri. Selain menyediakan poster dan banner berisi informasi tentang Batuscen, Riska bersama timnya juga membawa Batuscen untuk dipamerkan pada kesempatan tersebut.

Hari kedua selain pameran dan presentasi pada pengunjung juga diselenggarakan penjurian. Juri yang dihadirkan juga berasal dari berbagai negara di dunia.
“Jurinya diacak. Kebetulan waktu itu kami dapat juri dari Filipina dan Malaysia. Kami banyak ditanya seputar produk Batuscen, tentang bagaimana produk ini bekerja dan sebagainya,” jelas Riska.

Pada hari ketiga, pagi hingga sore hari peserta masih harus melakukan pameran produk. Sementara malam harinya seluruh peserta diundang untuk menghadiri acara penghargaan. Dalam kesempatan tersebut Batuscen terpilih sebagai hasil karya yang berhak atas medali emas. Penilian didasarkan atas cara mempresentasikan produk, inovasi dan tinjauan manfaat apakah produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat.

Riska bersama timnya mengaku bangga dan senang atas capaian tersebut. Selain penghargaan dirinya juga dapat memetik banyak manfaat dari keikutsertaan pada IYIC 2014.
“Bisa menambah kenalan sesama peneliti muda dari berbagai negara. Juga bisa berbagi ilmu dan terutama dapat membawa dan memperkenalkan nama PTIIK Universitas Brawijaya di dunia internasional,” ujarnya.

Riska berharap, dalam pengembangan Batuscen kedepannya dapat memperoleh dukungan lebih terutama dari pemerintah Indonesia. Dukungan yang diharapkan adalah upaya pemerintah dalam menjembatani para penemu/pencipta produk dengan dunia industri.
“Harapannya pemerintah dapat membantu mempublikasikan hasil penemuan kita kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mengetahui bahwa produk baterai yang ramah lingkungan dan ekonomis buatan anak bangsa itu ada serta bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Batuscen juga telah berhasil menyabet medali emas dan penghargaan khusus pada The 5th International Engineering Invention & Innovation Exhibition 2014 Malaysia serta menyandang gelar Juara 2 pada Innovative Material Engineering Competition 2013 Surabaya. [dna]