“Klinting” Solusi Pengaman Kendaraan Bermotor

“Klinting” Solusi Pengaman Kendaraan Bermotor

Tim Pembuat Klinting newMelihat maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor di tanah air, maka lima mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Kampus Kediri Universitas Brawijaya membuat sebuah alat pengaman kendaraan dengan memanfaatkan daya kejut listrik. Mereka adalah Cahya Chaqiqi (2013), Muhja Mufidah Afaf Amirah (2013), Afifur Rozaq (2013), Wenny Ramadha Putri (2013) dan Ema Sri Nurnaningsih (2011).

Kelima mahasiswa tersebut sepakat menamai karyanya “Klinting”, yang merupakan singkatan dari Kejut Listrik Anti Maling. Dibawah bimbingan dosen PTIIK, Fajar Pradana, S.ST, M.Eng. pembuatan Klinting diakui memakan waktu hingga empat bulan. Cahya mengungkapkan bahwa Klinting dibuat dengan memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan alat kejut listrik yang terbuat dari rangkaian capasitor dan transformator kecil dengan tegangan mencapai 35.000 Kilo Volt.

RFID adalah metode identifikasi menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. RFID tersebut dapat berfungsi sebagai pembaca (reader) dan pengirim data (tag). Pada Klinting, RFID reader dipasang pada tubuh motor, sedangkan RFID tag dibuat sebagai gantungan kunci yang dibawa oleh pemilik kendaraan. Cara kerja Klinting, apabila motor dalam keadaan terkunci dan seseorang berusaha menyalakan motor tanpa menyentuhkan RFID tag ke RFID reader, maka Klinting akan aktif. Jika dalam kondisi tersebut gas motor dinyalakan hingga setengah rotasi gas, maka sensor gerak akan mengirimkan sinyal pada microcontroler dan memerintahkan alat untuk mengalirkan listrik ke alat kejut. Dengan kekuatan 35.000 kilo volt tersebut akan membuat orang yang tersengat menjadi tidak sadarkan diri, namun tidak akan mengakibatkan kematian.
“Jadi jika kunci kontak dinyalakan lalu selama 10 detik tidak ada RSID yang masuk, maka otomatis lempengan yg dipasangkan pada kontrol gas pada kemudi sepeda motor akan mengeluarkan aliran listrik dengan kekuatan sekitar 35.000 kilo volt,” papar Cahya.

Kelebihan Klinting dibanding sistem pengaman kendaraan yang telah ada sebelumnya adalah Klinting mampu langsung melumpuhkan calon pelaku kejahatan.
“Untuk pengaman kendaraan dengan alarm  jika posisi pemilik jauh maka akan kesulitan mendengar bunyi alarm. Atau jika terdengar sekalipun pemilik biasanya tetap kesulitan mengambil tindakan untuk melumpuhkan penjahat,” tambah Cahya.

Rencananya Klinting akan terus disempurnakan untuk kemudian dapat digunakan dengan tujuan komersil. Klinting telah berhasil mengantarkan Cahya bersama rekannya lolos dalam seleksi Program Kreativitas Mahasiswa Tahun 2013. Oleh karena itu, pembuatan Klinting kemudian mendapatkan pendanaan dari DIKTI pada tahun 2014. [dna]