Kesempatan Langka Berkontribusi Lewat YAP UNFPA

Kesempatan Langka Berkontribusi Lewat YAP UNFPA

Rizky Ashar M., mahasiswa jurusan Informatika Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) UB mendapat kesempatan langka untuk bisa berkontribusi sebagai salah satu perwakilan pemuda Indonesia di Youth Advisory Panel Unites Nations Population and Fund (YAP – UNFPA). UNFPA adalah salah satu bagian dari United Nation (dalam bahasa Indonesia: Perserikatan Bangsa Bangsa/ PBB) yang  mempunyai strategi untuk melibatkan beberapa perwakilan pemuda dari Indonesia dalam kegiatan yang berfokus pada isu-isu kependudukan dan kesehatan, baik dalam lingkup nasional maupun internasional.

Untuk dapat tergabung dalam YAP, Rizky harus terlebih dahulu melalui proses panjang yang tidak mudah. Ratusan pemuda yang terbukti aktif di kegiatan kepemudaan dan telah berkontribusi pada masyarakat dari seluruh pelosok Indonesia mendaftar dalam program ini. Akan tetapi hanya 15 pemuda saja yang dapat terpilih untuk bergabung sebagai anggota YAP. Menurut Rizky ada tiga tahapan seleksi yang harus dilewatinya. Pertama adalah seleksi administratif berdasarkan formulir aplikasi yang memuat kegiatan kepemudaan apa saja yang telah dilakukan oleh pendaftar dan juga rencana sumbangsih apa yang ingin diberikan pendaftar untuk Indonesia kedepannya. Dari ratusan pendaftar di tahap pertama, hanya diambil 30 peserta untuk bisa masuk ke tahap dua. Di tahap kedua ini peserta harus menjalani interview dengan anggota UNFPA melalui telepon. Kemudian 20 peserta yang lolos tahap interview masuk ke seleksi tahap tiga dan wajib mengirim resume untuk selanjutnya diputuskan 15 orang yang dapat bergabung dalam YAP. Seluruh tahapan tersebut mulai pengiriman formulir aplikasi, interview hingga resume wajib menggunakan bahasa Inggris. 15 Peserta yang terpilih antara lain merupakan perwakilan dari Jakarta, Jogja,  NTT, Kalimantan Timur, Papua, Semarang, dan Malang – Jawa Timur.
“Pertama rasanya tidak percaya bisa terpilih. Karena semua orang yang mengirimkan formulir aplikasi ini pasti orang yang hebat dan mempunyai prestasi di kotanya masing-masing. Bagi saya untuk bisa menjadi salah satu dari 15 orang ini sudah menjadi kebanggaan untuk saya.  Yang lebih menyenangkan lagi dari kegiatan ini saya akan mendapat banyak ilmu dan teman baru,” ungkap pemuda yang akrab dipanggil Eky ini.

Tanggal 22-24 Mei 2013 lalu merupakan pertemuan pertama bagi para YAP UNFPA. Dalam kesempatan itu hadir pula Mr. Jose Ferraris selaku Perwakilan dari UNFPA Indonesia yang memberikan materi tentang capacity building. Selain itu dalam pertemuan pertama tersebut para angggota YAP juga diberikan kesempatan untuk memperkenalkan dirinya masing-masing kepada anggota yang lain. Mulai dari latar belakang, pendidikan hingga kegiatan kepemudaan yang sedang dilakukan oleh tiap peserta disharingkan.
“Saya ikut program ini karena memang saya suka dengan kegiatan sosial. Dengan mengikuti YAP UNFPA ini saya bisa ikut ambil bagian dalam membentuk suatu perubahan yang positif di lingkungan sekitar. Dari kegiatan ini saya juga banyak mendapatkan ilmu dan berjejaring dengan para pemuda hebat yang ada di indonesia. Saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa informatika tidak hanya bisa duduk di depan laptop saja, tetapi juga bisa aktif dan turun langsung di kegiatan sosial serta membuat perubahan,” jelasnya bersemangat.

Peran YAP UNFPA ini tidak hanya berhenti pada pertemuan pertama saja, tapi akan berlanjut pada program dalam kurun waktu 2 tahun yang akan melibatkan para anggota secara langsung dalam kegiatan kepemudaan di Indonesia, seperti International Youth Day, State of World Population dan World Population Day. Setiap 2 atau 3 bulan sekali, para anggota YAP juga memiliki jadwal meeting rutin di Jakarta untuk menyusun rancangan strategi dari UNFPA agar kedepannya dapat menjangkau dan mengintegrasikan suara para pemuda di Indonesia, serta mendorong mereka untuk melakukan kegiatan sosial bersama-sama.
“Awalnya YAP UNFPA diberikan waktu dua tahun untuk berkontribusi langsung dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan UNFPA. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk kedepannya para anggota YAP UNFPA akan terus menjadi bagian dari UNFPA, dilihat dari kontribusi yang sudah diberikan. Jadi meeting pertama itu hanya awal saja, kegiatan puncaknya baru akan dilaksanakan beberapa bulan kedepan,” pungkas Rizky. [dna]