SimMonik, Sistem Monitoring Kecelakaan Pada Sepeda Motor

SimMonik, Sistem Monitoring Kecelakaan Pada Sepeda Motor

Semakin banyaknya pengguna kendaraan pribadi, membuat jalan raya di kota-kota besar di Indonesia semakin padat. Hal tersebut memicu meningkatnya kemungkinan terjadi kecelakaan. Dalam beberapa kejadian, saat terjadi kecelakaan korban mengalami cedera dan tidak memungkinkan baginya untuk memberikan informasi pada keluarga. Sebagai solusi atas permasalahan tersebut tim Ampelgading Lab membuat sebuah perangkat yang diberi nama Sistem Monitoring Kecelakaan Pada Kendaraan Bermotor atau disingkat SimMonik. Anggota tim Ampelgading Lab terdiri atas tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yaitu Dienastya Galih P (Informatika/2012, Tezza Rangga (Teknik Komputer/2013) dan Imam Ghozali (Informatika/2013).

Perangkat SimMonik terdiri atas hardware dan software. Dirancang dengan fungsi menyerupai blackbox pesawat, hardware yang dipasangkan pada sepeda motor akan berguna sebagai pendeteksi posisi lokasi, pendeteksi terjadinya kecelakaan, menyimpan rekaman gerak kendaraan, kemudian mengirimkan notifikasi pada keluarga secara otomatis jika kendaraan mengalami kecelakaan. Hardware pada SimMonik terdiri atas Adafruit Ultimate GPS untuk mengetahui posisi keberadaan kendaraan dan korban, ITG MPU untuk mengetahui kemiringan kendaraan dan Raspberry PI 2 sebagai alat komputasi. Data pergerakan kendaraan akan dikirim ke server secara real time dengan memanfaatkan jaringan internet sim card GSM yang dipasangkan pada hardware.
“Jadi kalau kendaraan mengalami kecelakaan sampai membuat hardware SimMonik rusak, datanya tidak hilang dan masih dapat diakses via internet. Kami juga telah merancang agar data pada SimMonik dapat ditayangkan dalam bentuk simulasi 3D, sehingga kronologis kecelakaan dapat diketahui secara jelas,” ungkap Dienastya.

Sementara itu untuk menerima notifikasi dari hardware tentang terjadinya kecelakaan pada kendaraan bersangkutan, maka penerima harus memiliki aplikasi mobile khusus yang telah dibuat pula oleh tim Ampelgading Lab. Namun hingga kini aplikasi tersebut masih belum diluncurkan di play store karena masih dalam proses pengembangan lebih lanjut.

SimMonik telah membawa tim Ampelgading Lab menjadi juara 1 kategori embedded system (Internet of Things) pada kompetisi E-TIME 2016 yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan tahap finalnya diseleggarakan pada 30 Maret – 2 April 2016. Atas prestasinya tersebut tim Ampelgading Lab berhak atas sejumlah dana pengembangan yang rencananya akan digunakan untuk mengembangkan SimMonik menjadi lebih baik dan membiayai proyek penelitian tim Ampelgading Lab yang lain.
“Masukan dari juri kompetisi untuk memperkecil hardware simMonik yang saat ini ukurannya masih 17x10x5cm, targetnya mau dibuat sampai seukuran hape monokrom. Kemasan hardware juga belum punya ketahanan yang cukup, jadi akan dikembangkan dengan packaging yang lebih kuat lagi,” jelas Dienastya. [dna]

Video tentang SimMonik dapat diakses di sini.