Halalbihalal FILKOM UB 1446 H. : Merajut Silaturahmi, Menjaga Hati dan Keluarga dalam Cahaya Al Qur’an

Tradisi Halalbihalal Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) terlaksana pada Rabu (9/04/2025). Bertempat di Auditorium Algoritma gedung G, FILKOM UB, halahbihalal sebagai penutup rangkaian kegiatan Ramadhan dan masih dalam suasana Idul Fitri 1446 Hijriah. Kegiatan dihadiri oleh seluruh keluarga besar, dosen, tenaga kependidikan, Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan perwakilan lembaga kemahasiswaan internal FILKOM UB. Acara dipandu oleh Hariz Farisi, S.Kom., M.T., dan Ristika Kurnia Nestiorini, S.P., dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, surat As Syuro ayat 40 – 43 oleh tilawah Suryo (21-SI) dan saritilawah Muhammad Usamah Murtadlo (21-SI).

Dekan FILKOM UB, Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., M.T., Ph.D., dalam sambutan pembuka, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh sivitas akademik, ucapan terimakasih pada panitia kegiatan Ramadhan yang telah meluangkan waktu agar semua agenda dapat berjalan. Pada kesempatan ini, Prof. Wayan berpamitan sebagai Dekan FILKOM UB setelah menjabat selama dua periode.
“Keputusan yang diambil selama masa jabatan saya, tidak selalu dapat memenuhi harapan semua pihak. Semua kebijakan tersebut telah dirancang dengan melibatkan stake holder dan melalui pertimbangan yang matang demi kemajuan fakultas dan kesejahteraan bersama,” jelas Prof. Wayan.
Pada tausiah ini menghadirkan ustadz Muhammad Yahya, Ph.D., dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang. Beliau sebelumnya juga memberikan tausiah Ramadhan pada Jumat (28/02/2025) (https://filkom.ub.ac.id/2025/03/03/tarhib-ramadhan-1446h-filkom-ub-bulan-al-quran-bulan-menjaga-hati-dan-keluarga/). Ustadz Yahya menyampaikan ayat suci Al Qur’an, surat As Syuro ayat 40 – 43 yang dibacakan pada pembukaan acara, mengandung pesan mendalam tentang memaafkan, keadilan dan kesabaran. Allah SWT menekankan bahwa balasan terhadap keburukan adalah keburukan yang setimpal, namun siapa pun yang memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya akan mendapatkan pahala dari-Nya.
“Bolehkah kita membalas perlakuan orang yang telah mendzalimi kita? Dalam Al Qur’an, kita diperbolehkan membalasnya, asal sesuai, sama atau setimpal dengan yang telah ditimpakan ke kita. Kadar sama ini, sulit bagi kita mengukurnya, karena kecenderungan untuk membalas akan excessive pada orang yang telah mendzalimi kita. Untuk memaafkan orang yang telah mendzalimi kita dibutuhkan jiwa yang besar,” jelas ustadz Yahya.

Ustadz Yahya menambahkan, tidaklah Allah SWT menambahkan sesuatu kepada orang yang memaafkan kecuali kemuliaan. Keutamaan memaafkan sangat ditekankan dalam ajaran Islam.
Tidak hanya sebagai tindakan mulia, memaafkan juga merupakan ciri orang yang bertakwa. Sikap pemaaf akan membawa kemuliaan dan derajat yang lebih tinggi di sisi Allah SWT. Janji Allah SWT kepada muslim yang pemaaf adalah istana di surga,” tutup ustadz Yahya.
Halalbihalal FILKOM UB ditutup dengan saling bermaaf maafan seluruh sivitas akademik FILKOM UB. Selamat Idul Fitri 1446 Hijriah, Mohon maaf lahir dan batin.
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ يَا كَرِيمُ وَجَعَلَنَا اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِينَ وَالْفَائِزِينَ وَالْمَقْبُولِينَ كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ (rr)