Trasify, Alternatif Solusi Pengelolaan Sampah Terintegrasi

Trasify, Alternatif Solusi Pengelolaan Sampah Terintegrasi

Peningkatan jumlah penduduk yang pesat tentunya akan memicu peningkatan kuantitas sampah yang dihasilkan suatu wilayah. Hal ini bisa berdampak negatif jika tidak dikelola dengan penanganan yang tepat. Di beberapa kota di Indonesia masalah sampah masih menjadi masalah utama yang belum dapat diselesaikan. Berupaya memberikan solusi atas permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang menamakan dirinya Tim TroubleSolver membuat sebuah teknologi yang diberinama Trash Classifying atau disingkat Trasify. Tim ini beranggotakan mahasiswa angkatan 2017 dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) dan Fakultas Teknik (FT). Mereka adalah Dandy Fajar Mahendra (FT), Muhammad Wildan Oktavian (FILKOM) dan Wiken Cahyo Pambudi (FT). Ketiganya mengembangkan produk dibawah bimbingan salah satu dosen FILKOM Raden Arief Setyawan, S.T., M.T.

Trasify merupakan tempat sampah inovatif yang mampu secara otomatis mengklasifikasikan sampah berdasarkan jenisnya. Produk ini berbasis Internet of Things (IoT) yang dikombinasikan dengan teknologi image processing dan Artificial Intelligence (AI). Disampaikan Wildan bahwa dengan teknologi tersebut maka trasify dapat mendeteksi jenis sampah organik, anorganik maupun logam secara otomatis dalam waktu singkat di wadah yang sama. Selain itu Trasify juga ramah lingkungan karena energi yang digunakan berasal dari panel surya 5V.  

Penerapan Trasify ini dirancang sesuai dengan konsep kota cerdas yaitu adanya data yang bersifat publik dan real time yang dimanfaatkan untuk keperluan warga kota dan pemerintah. Oleh karena itu Trasify juga memiliki fitur tambahan untuk publik sebagai pembuang sampah dan bagi petugas kebersihan. Bagi pembuang sampah, trasify dibuat mampu menerapkan fitur reward. Dengan fitur ini maka pembuang sampah akan diberikan reward berupa saldo e-money pada kartu RFID khusus yang dapat digunakan sebagai tiket penggunaan bus kota bagi masyarakat yang mendukung gerakan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya. Sementara itu bagi petugas kebersihan, trasify memiliki fitur pendeteksi lokasi tempat sampah. Dengan fitur ini maka petugas kebersihan dapat dengan mudah memonitoring titik lokasi keberadaan tempat sampah trasify dan juga bisa mendapat notifikasi jika trasify tersebut sudah penuh.

Trasify ini berhasil mengantarkan Wildan dan timnya menjadi juara harapan kategori Kota Cerdas dalam kompetisi IT bergengsi tanah air, yaitu Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Tekonologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) XII 2019.  Kegiatan ini merupakan program tahunan dari Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Dimana tahun ini diselenggarakan di Telkom University, Bandung pada 24 – 26 Oktober 2019 lalu. [dna]