“Chickin” Startup Karya Mahasiswa UB Yang Masuk Forbes 30 Under 30

“Chickin” Startup Karya Mahasiswa UB Yang Masuk Forbes 30 Under 30

Berawal dari melakukan riset dan pengembangan di Klaten Jawa Tengah, yang dimulai dari menjadi peternak, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yaitu Ashab Alkahfi (Agroekoteknologi, FP), Tubagus Syailendra (Hubungan Internasional, FISIP), dan Ahmad Syaifullah (Sistem Informasi, FILKOM) menciptakan startup agriculture bagi Peternak Ayam bernama “Chickin”. Aplikasi ini telah diunduh oleh ribuan peternak ayam di Indonesia karena sangat membantu dalam pemeliharaan hewan ternak.

Keberhasilan membuat startup Chickin ini membuat dua Founder Chickin Indonesia, Ashab Alkahfi dan Tubagus Syailendra, menjadi bagian dari Forbes Indonesia 30 Under 30, yang baru saja dirilis beberapa waktu lalu. Perlu diketahui jabatan dari Ashab Alkahfi sebagai President, Tubagus Syailendra sebagai CEO, dan Ahmad Syaifulloh sebagai Chief Technology Officer (CTO).

Ashab menjelaskan bahwa banyaknya masalah yang dihadapi para peternak menjadi ide dalam pembuatan aplikasi Chikin. Terdapat sejumlah fitur yang disematkan pada Chickin Apps. Di antaranya adalah kelola kandang, kelola data kandang, dan konfigurasi IoT yang bisa disesuaikan dengan keadaan cuaca, suhu dan kelembaban serta umur ayam. Hal tersebut yang dapat membuat para peternak tidak perlu melakukan pengontrolan iklim kandang ayam secara manual. Mereka hanya perlu melakukan pemantauan dari rumah.

Melalui IoT & AI Chickin diklaim dapat meningkatkan produktivitas peternak hingga 25 persen lebih tinggi. Selain itu, Chickin juga sudah bermitra dengan 14 rumah potong dan 100 industri makanan sebagai penyuplai daging ayam. Harapan kedepannya, memberikan dampak positif yang lebih banyak bagi peternak serta berkomitmen dalam pemanfaatan teknologi untuk meminimalisiasi penggunaan antibiotik pada ayam organik dengan mengendalikan suhu kandang dan memberi pembinaan pada peternak ayam secara cuma-cuma untuk memodernisasi peternak ayam.[drn]