Mahasiswa FILKOM Berpartisipasi Dalam Young Southeast Asian Leaders Initiative

Mahasiswa FILKOM Berpartisipasi Dalam Young Southeast Asian Leaders Initiative

Rizky Ashar Murdiono, salah satu mahasiswa Informatika angkatan 2010 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) ikut serta dalam program pelatihan kepemimpinan internasional Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) pada Februari – Maret 2016 lalu di Kennesaw State University, Georgia, Amerika Serikat. YSEALI adalah program hasil inisiatif dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang diluncurkan pada tahun 2013. Tujuan program ini sendiri adalah untuk memperkuat pengembangan dan jaringan kepemimpinan anak muda antar negara di seluruh kawasan ASEAN.
“Fokus program YSEALI ini sendiri pada bidang lingkungan hidup, kewirausahaan dan pembangunan ekonomi di seluruh kawasan ASEAN,” ujar Rizky.

Untuk bisa terpilih dan ikut serta dalam program YSEALI tersebut Rizky harus terlebih dahulu melewati beberapa tahapan seleksi yaitu seleksi administratif dan interview. Pada seleksi administratif pihak United State (US) Embassy yang turun langsung sebagai tim penyeleksi melihat pengalaman kelembagaan dan projek yang pernah dilakukan pelamar di tingkat lokal maupun nasional. Selain itu pelamar juga diminta untuk membuat beberapa essay terkait program yang hendak diikuti. Dari sekitar 1.500 pendaftar dari Indonesia dipilih 10 anak muda untuk mengikuti tahap interview.
Dalam hal membuat essay saya memilih civic engagement sebagai salah satu fokus saya di perkuliahan di Amerika/USA,” jelasnya.

Sementara itu pada tahap interview peserta dibagi menjadi tiga area, yaitu wilayah timur, tengah, dan barat. Dikarenakan Rizky yang berdomisili di Malang masuk dalam wilayah timur, maka Rizky mengikuti interview di Consulate General of the United States di Surabaya. Rizky menyampaikan bahwa dalam seleksi interview tersebut bahasa Inggris menjadi kemampuan yang wajib dimiliki oleh peserta, karena pada tahap itu peserta diminta untuk mengulas kembali kegiatan kelembagaan yang pernah dijalani. Setiap peserta juga diberikan pertanyaan terkait program yang akan diikuti dalam program YSEALI. Bagi peserta terpilih kemudian mendapatkan berbagai fasilitas termasuk transportasi, konsumsi dan akomodasi selama mengikuti program YSEALI di Georgia, Amerika Serikat.

Beberapa agenda yang diikuti Rizky selama program YSEALI antara lain mengikuti kelas internasional bersama mahasiswa USA, serta bertemu dengan beberapa professor di Kennesaw State University, study tour dengan melakukan kunjungan ke beberapa civil rights museum dan beberapa lokasi yang menjadi saksi pergerakan sipil di Amerika Serikat, diantaranya adalah Selma, Birmingham, Nashville, dan Washington DC. Setelah mengikuti program YSEALI, Rizky mengaku dirinya bersama peserta lain juga mendapat penghargaan dari Kennesaw State University yaitu Global Engagement Awards 1.
“Dengan menyelesaikan program YSEALI selama dua bulan itu saya juga telah dianggap menjadi alumni mahasiswa USA dan mendapatkan akses jurnal internasional, maupun dana hibah yang diberikan oleh US embassy,” ungkap Rizky senang.

Untuk diketahui selain berkuliah, Rizky juga aktif dalam kegiatan kepemudaan di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Bahkan sejak tahun 2013 lalu Rizky juga telah bergabung sebagai salah satu Youth Advisory Panel UNFPA, salah satu lembaga di bawah naungan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus pada isu-isu kependudukan dan kesehatan. Setelah menyelesaikan program YSEALI, Rizky mengaku akan terus melakukan beberapa program sosial.
“Selain tetap melakukan program social saya juga mulai fokus ke skripsi dan menargetkan untuk wisuda semester depan. Setelah itu ingin melanjutkan studi Master di Kennesaw State University,” pungkasnya. [dna]