FILKOM Perdalam Kerjasama dengan National Instrument

FILKOM Perdalam Kerjasama dengan National Instrument

Telah banyak manfaat yang dihasilkan sejak ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) dengan National Instruments, sebuah perusahaan penghasil automated test equipment, virtual instrumentation software, software pemrograman grafis dan hardware modular. Oleh karenanya untuk menambah manfaat yang lebih besar lagi bagi kedua belah pihak maka dilakukan pendalam kerjasama antara FILKOM UB dengan NI. Dengan tujuan untuk membicarakan hal tersebut maka pihak NI melakukan kunjungan ke FILKOM UB pada Selasa (26/4/2016).

Pada kesempatan tersebut tiga orang perwakilan NI yang hadir Krisna Wisnu selaku Applications Engineering Manager for NI ASEAN,  Matej Krajnc selaku Managing Director NI for ASEAN and ANZ (Australia/New Zealand) dan Goh Yih-Hsiung selaku NI ASEAN Sales Manager. Dari hasil pembahasan yang dilakukan bersama, disampaikan oleh Barlian Henryranu Prasetio, S.T, M.T selaku Kepala Laboratorium Sistem Komputer dan Robotika (Siskombot) bahwa ada satu kesepakatan yang disetujui bersama. Kesepakatan tersebut berkaitan dengan peran NI dalam hal menunjang penyediaan hardware NI untuk FILKOM.
“Selama ini NI memberi support dalam hal software. Kemarin sudah sepakat untuk support hardware, NI akan memberikan satu NI myRIO jika ada lima mahasiswa FILKOM yang dalam skripsinya menggunakan NI myRIO,” jelas Barlian.

Selain itu beberapa bentuk kerjasama lain yang sempat dibahas namun masih dalam pertimbangan adalah dukungan support research program studi Teknik Komputer (Tekkom) dalam pengembangan alat transportasi personal (sejenis Segway), voice recognation dan image processing. Termasuk juga akan diproses pengadaan Certified LabVIEW Embedded Systems Developer (CLED) di FILKOM. Pihak NI juga akan mengusahakan pemberian data perusahaan nasional dan internasional yang menggunakan teknologi NI, sehingga kemudian lulusan FILKOM yang memiliki sertifikasi CLAD dapat lebih mudah memperoleh rekomendasi tempat bekerja yang sesuai dengan keahliannya.
“Meski dulu kita satu-satunya di Indonesia yang bisa mengadakan sertifikasi CLAD, namun kini sudah ada tiga institusi lain selain FILKOM yang bisa. Karena itu kita ingin ada sertifikasi keahlian khusus CLED. Ini masih proses mempersiapkan semuanya,” jelas Barlian. [dna/pic by hnf]