De(ngue)tective Dianugerahi Medali Emas di Ajang International IGEM 2015

De(ngue)tective Dianugerahi Medali Emas di Ajang International IGEM 2015

Tim perwakilan Universitas Brawijaya (UB) pada International Genetically Engineered Machine (IGEM) 2015 dianugerahi medali emas berkat hasil pengembangan alat deteksi dini Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diberi nama De(ngue)tective. Penghargaan tersebut diserahkan pada IGEM 2015 Giant Jamboree yang diselenggarakan di Hynes Convention Center, Boston, MA, USA (24 – 28/9). Mereka adalah mahasiswa UB dari berbagai disiplin ilmu yang meliputi mikrobiologi, biomolekuler, teknik industri, informatika, ilmu administrasi dan desain komunikasi visual vokasi. Dua mahasiswa informatika yang tergabung dalam tim tersebut adalah Aldino Catturahman (IF/2015) dan Ghenniy R. (IF/2012).

Disampaikan oleh Aldino bahwa alat deteksi DBD yang dikerjakannya bersama tim untuk kompetisi IGEM 2015 dibuat dalam bentuk prototype test kit. Dibuat dengan terlebih dahulu membangun sebuah sistem ekspresi E. coli yang dapat mengeluarkan sebuah fragmen antibodi fungsional bernama scFv untuk dimasukkan ke dalam test kit khusus yang bertujuan mendeteksi partikel virus dengue dalam sampel pasien secara cepat dan akurat. Sebagai member support team bidang Information Communication Technologies Aldino bertugas membangun website untuk salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam IGEM 2015 (lihat di sini). Tujuan pembuatan web tersebut untuk memberikan informasi pada tim juri dan masyarakat tentang proyek penelitian yang dibuat.

Sementara itu Genniy bertugas membangun aplikasi mobile yang digunakan untuk mendukung interpretasi hasil deteksi dari test kit diagnostik DBD yang dibuat. Aplikasi mobile tersebut juga dilengkapi dengan informasi aplikatif tentang gejala awal, perkembangan serta dampak DBD. Selain itu aplikasi tersebut dirancang untuk mampu mengambil data dan melaporkan hasil diagnosis yang dapat langsung dikirim ke server pusat di berbagai pelayanan kesehatan dengan sistem online. Hal ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memberikan data kasus DBD di berbagai daerah, karena rekam medis masih menjadi isu epidemiologi kesehatan.

Meski tidak ikut hadir dalam penyerahan penghargaan di Boston karena hanya dua perwakilan anggota tim yang dapat berangkat, Aldino dan Ghenniy mengaku senang dapat ikut ambil bagian dalam proyek Synthetic Biology tersebut. Banyak pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya.
“Kami belajar banyak. Mulai dari menerapkan ilmu kami dalam aplikasi nyata yang mendukung bidang biologi, hingga menambah kenalan dan belajar untuk bekerja dalam tim dengan banyak orang yang berbeda-beda latar belakang dan karakteristiknya,” jelas Aldino.

Berikut adalah anggota tim perwakilan UB di IGEM 2015:

Nama

Asal Fakultas

Posisi dalam tim

Athaya Febriyanto

F.Kedokteran

Ketua Tim

Hanestya Oky Hermawan

F.Kedokteran

Wet Lab

Wulida Khoirunisa

FMIPA

Wet Lab

Isyatul Azizah

FMIPA

Wet Lab

Margareth Rika W.G.L

FMIPA

Wet Lab

Oky A. I. Polii

FMIPA

Human Practice

Eva Watamtin  Widhiya

FMIPA

Human Practice

Indana Zulfa

F.TEKNIK

Human Practice

Fauzy Lukman

VOKASI

Information Communication Technologies

Aldino Catturahman

FILKOM/2012

Information Communication Technologies

Ghenniy R.

FILKOM/2012

Information Communication Technologies

Daniel Dwipaska Wijaya

FMIPA

Information Communication Technologies

Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D Med Sc

FMIPA

Instructor

Candra Dewi S.Kom, M.Sc

FILKOM

Instructor

Zulfaidah Penata Gama, S.Si., M.Si., Ph.D

FMIPA

Instructor