Upgrading Pendamping PK2Maba FILKOM 2015

Upgrading Pendamping PK2Maba FILKOM 2015

Sehubungan dengan konsep pendampingan yang kembali diangkat pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Komputer 2015 (PK2Maba FILKOM 2015), maka diadakan upgrading bagi mahasiswa lama yang ditunjuk sebagai pendamping mahasiswa baru(30/8). Tugas pendamping adalah membantu mahasiswa baru (maba) dalam menyesuaikan diri dengan berbagai sistem pembelajaran yang berlaku di perguruan tinggi. Para pendamping akan bertugas menjadi pemateri pada masa orientasi/PK2Maba fakultas (2-3/9) dan kemudian menjadi pendamping maba hingga satu semester awal berakhir.

Disampaikan oleh Wiwin Lukitohadi, S.Psi. SH, CHRM selaku koordinator upgrading bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan bekal bagi para mahasiswa lama untuk dapat menjadi pendamping maba yang baik. Pada kesempatan tersebut para calon pendamping dibekali materi leadership, service excellent , peers counseling, career couching: introduction to key performance indicator serta beberapa game interaktif untuk ice breaking seperti logic practice dan dongeng gerakan.  

Selain itu pada kesempatan tersebut para calon pendamping juga diberikan bonus materi mengenai Leaderless Group Discussion (LGC). Dimana pada sesi tersebut beberapa calon pendamping dipilih untuk membentuk sebuah kelompok LGC . Kelompok tersebut kemudian diberikan sebuah kasus untuk didiskusikan dan dicari solusi pemecahan masalahnya dengan waktu yang terbatas. Tidak ada kesepakatan posisi moderator atau leader dalam kelompok sehingga setiap anggota kelompok diberikan keleluasaan dalam diskusi terarah tersebut. Dalam LGC yang riil biasanya akan terdapat assesor yang bertugas untuk mengobservasi dan mengklasifikasikan peserta diskusi sebagai bahan penilaian individu.
“Materi LGC ini diberikan sebagai bonus, supaya mereka mengenal apa itu LGC. Biasanya LGC ini diterapkan dalam seleksi penerimaan tenaga kerja dan seleksi penerima beasiswa,” jelas Wiwin.

Harapannya kegiatan upgrading tersebut dapat membentuk para calon pendamping yang terampil, mandiri, dapat diandalkan dan memiliki kepribadian yang baik. Sehingga kemudian dapat menjadi contoh yang baik pula bagi para mahasiswa baru.
“Para pendamping nantinya akan menjadi sosok pertama yang akan dikenal oleh para mahasiswa baru saat memasuki perguruan tinggi. Harapannya jika sosok pendampingnya baik, maka akan dicontoh pula oleh para mahasiswa baru,” ungkap Wiwin. [dna/pic by panitia]