Pengajian Sambut Ramadhan FILKOM 2015: Muliakan Ramadhan dengan Empat Hal

Pengajian Sambut Ramadhan FILKOM 2015: Muliakan Ramadhan dengan Empat Hal

Membuka rangkaian kegiatan Semarak Ramadhan 2015, Fakultas Ilmu Komputer/FILKOM (d/h PTIIK) menggelar pengajian bertemakan “Menyambut Ramadhan mempersiapkan diri menjadi pribadi yang profesional” pada Selasa (16/6). Bertempat di gedung baru FILKOM, kegiatan ini diikuti oleh dosen, karyawan dan perwakilan mahasiswa FILKOM. Selain itu, hadir pula pada kesempatan tersebut untuk memberikan tausiyah KH. Abdul Wahid Ghozali, S.Ag. (Gus Wahid).

Diungkapkan oleh Gus Wahid bahwa bulan Ramadhan dalam hadits banyak memiliki nama jabatan atau sering disebut ismulakoh atau ismukuniah. Diantaranya adalah syahru salwat atau bulan penuh pahala, syahru rohmah atau bulan kasih sayang dan juga syahrullah al mutadho artinya bulan yang diagungkan. Kata tersebut merupakan kata yang tidak bisa dipisahkan dari nama Allah. Berbagai hal yang namanya sebagai satu kesatuan kata dengan Allah haruslah dimuliakan. Seperti Kabah disebut Baitullah maksudnya bangunan yang dimuliakan Allah dan dimuliakan dengan cara tawaf.  
“Kalau bulan Ramadhan juga demikian harus dimuliakan. Memuliakannya dengan empat hal; Puasa, Tarawih, Tadarus dan Shodaqoh,” jelasnya.

Gus Wahid menjelaskan bahwa puasa sesungguhnya untuk dapat memudahkan segala urusan dunia dan akhirat. Fa inna ma’al usri yusra. Inna ma’al usri yusra.  Setelah diperintah puasa semuanya harus takwa. Kita boleh tidak puasa tapi harus mengganti di hari lain. Kalau berat maksudnya sudah tua renta boleh hanya dengan bayar fidyah.

Sementara tarawih, ditinjau dari bahasa artinya santai. Dikatakan santai karena memang pelaksanaannya santai 20 rakaat atau 8 rakaat tapi tidak boleh tergesa-gesa atau tuma’ninah.
“Kalau ada masjid yang tarawihnya 15 menit, lalu masjid yang satunya memakai bacaan panjang jadi tarawihnya 1 jam, saudara pilih yang mana?” tanya Gus Wahid pada peserta yang hadir sambil melontarkan tawa ringan.

Tidak jauh berbeda dengan tarawih, tadarus juga sebaiknya dilaksanakan dengan perlahan dan baik. Karena diantara beberapa tujuan tadarus adalah untuk merenungi dan memperdengarkan bacaan Qur’an ke orang lain.
“Namanya memperdengarkan ke orang lain itu ya yang terbaik. Jangan cepat-cepat. Kalau cepat-cepat itu yang diperdengarkan apanya,” jelas Gus Wahid.  

Sedangkan yang perlu diingat saat memberikan sedekah adalah kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu. Diperbolehkan untuk bersedakah kepada pesantren atau panti asuhan atau tempat yang lain. Akan tetapi setelah memberikan sedekah kepada wilayah atau orang terdekat terlebih dahulu.
“Kalau dalam istilah ilmu Ushul Fiqih ada kaidah al mu’tadi fi dzaka  kamaniiha, membayar zakat diluar kampung seperti belum membayar zakat. Jadi zakatnya harus ke yang terdekat dulu,” ungkap Gus Wahid.

Untuk diketahui kegiatan ini merupakan acara pembuka rangkaian kegiatan Semarak Ramadhan FILKOM 2015. Berikutnya selama bulan Ramadhan 1436 H ini telah dijadwalkan rangkaian kegiatan yang meliputi Kajian Ba'da Dzuhur, Tahsin (belajar membaca Al Qur'an), Kajian Wanita, Buka Puasa dan Tarawih serta Halal Bihalal. Informasi lebih lanjut mengenai Semarak Ramadhan FILKOM 2015 dapat diakses di sini. [pdd]