Tanamkan Semangat Technopreneurship Demi Kemandirian TI Bangsa

Tanamkan Semangat Technopreneurship Demi Kemandirian TI Bangsa

Bertujuan untuk menciptakan kemandirian Teknologi Informasi (TI) bangsa, Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (APTIKOM) bekerjasama dengan Futurepreneur, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK), Klik Indonesia dan Pemerintah Kota Malang menggelar roadshow bertajuk “Technopreneurship Membangun Kemandirian IT Bangsa” ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki jurusan TI di Malang, termasuk Fakultas Ilmu Komputer/FILKOM (d/h PTIIK). Dikemas dalam bentuk workshop, roadshow yang diselenggarakan bagi sekitar 300 mahasiswa FILKOM diselenggarakan di Studio UB TV, Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (UB) Malang (15/4). Pada kesempatan tersebut pemateri yang dihadirkan adalah lima orang praktisi technopreneur, James Tomasouw (Founder Futurepreneur), Rendy Yoseph (KapanLagi Network), Hendra Suprayogi (RTIK), Ifa Alif (Co-Founder Kwikku.com) dan Hanas Subakti (GameDev Malang).

James Tomasouw membuka acara tersebut mengungkapkan bahwa hingga saat ini masyarakat Indonesia masih banyak yang lebih memilih menggunakan produk TI bangsa lain. Hal tersebut mengakibatkan berbagai keuntungan hanya dinikmati oleh pengembang bisnis TI dari luar negeri seperti google, twitter, facebook, dll.
“Untuk membiayai penggunaan bandwith international oleh masyarakat, pemerintah Indonesia sedikitnya harus mengeluarkan biaya belasan trilyun. Dan semuanya itu dinikmati oleh orang luar sana, bukan bangsa kita. Keuntungan itu juga bersih mereka terima tanpa ada pemotongan pajak yang masuk ke negara kita,” ungkap James.

Karenanya pada kesempatan tersebut James beserta keempat pembicara yang hadir mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa FILKOM yang hadir untuk lebih mencintai produk TI dalam negeri. Menurut James pengembang bisnis IT di Indonesia sebenarnya juga telah banyak yang mengembangkan produk serupa produk buatan luar negeri. Sebagai contoh untuk produk messenger, KlikIndonesia sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pengembangan TI di Indonesia telah mengembangkan Zohib messenger. Dengan tampilan yang didominasi warna merah dan putih, Zohib messenger juga menyediakan fitur-fitur serupa messenger buatan luar negeri. Saat ini Zohib messenger juga telah dapat diunduh gratis di play store bagi pengguna perangkat android.
“Sampai sekarang kontak saya sudah sekitar 300 dan tidak pernah bermasalah. Jadi jangan khawatir kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar. Saya hanya menggunakan zohib messenger tidak yang lain,” ungkap James.

Sementara itu menyambung James, empat pembicara lainnya memperkenalkan berbagai produk dan aktivitasnya dalam upaya pengembangan TI di Indonesia. Seperti diketahui KapanLagi adalah salah satu situs web di Indonesia yang berfokus pada berita infotainment dan kwikku.com adalah situs jejaring sosial yang dikembangkan oleh Alif pemuda kelahiran Malang dan beberapa rekannya. Sementara itu GameDev Malang adalah komunitas pengembang game, dimana Hanas salah satu pendiri perusahaan startup Raion Studio bergabung. Hingga saat ini Hanas bersama timnya telah meluncukan beberapa game dan aplikasi mobilenya di play store dan windows phone store. Antara lain Ghost Battle 2, Hidayah, Fly to Heaven dan Legend of Gatot Kaca.

James berpesan agar para generasi muda mulai sadar akan pentingnya semangat untuk mengembangkan, membuat dan menggunakan produk dalam negeri demi kemandirian bangsa.
“Tidak selalu perlu ide baru. Kalian contoh saja apa yang ada tapi tambahkan hal yang membuat karya kalian lebih baik. Lalu mulai bangga dan cinta produk sendiri. Jangan menyuruh orang lain. Mulai dari diri sendiri dengan menggunakan zohib messenger, kwikku untuk jejaring sosialnya dan instal game buatan pengembang dalam negeri,” pesan James menutup kegiatan tersebut. [dna/pic by hnf]