PTIIK Perkenalkan Bidang Geoinformatika Pada MABA SI

PTIIK Perkenalkan Bidang Geoinformatika Pada MABA SI

Luasnya bidang penerapan keahlian Teknologi Informasi (TI) mendorong Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya untuk dapat memperkenalkan sebagian diantaranya secara lebih mendalam. Salah satunya dengan menyelenggarakan Kuliah Tamu bertajuk “Geoinformatics, When Location Does Matter” dengan menghadirkan Fatwa Ramdani, PhD pada Jumat (24/10). Beliau adalah Doktor lulusan Earth Science, Tohoku University yang telah banyak memfokuskan berbagai penelitiannya pada bidang Geoinformatika.

Bertempat di gedung Studio UB TV, Fatwa berbagi pengetahuan dan pengalaman penelitiannya di bidang Geoinformatika pada ratusan mahasiswa baru (maba) angkatan 2014 PS. Sistem Informasi PTIIK UB. Disampaikan oleh Fatwa bahwa Geoinformatics adalah penerapan ilmu bumi dan TI untuk mengetahui keadaan bumi dan memanfaatkannya untuk pengambilan keputusan dalam upaya pelestarian bumi.
“Mungkin banyak orang belum mengetahui tentang geoinformatics itu. Tapi sebetulnya dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak orang yang menggunakan teknologi geoinformatics, seperti GPS misalnya,” jelas Fatwa.

Dalam perkembangannya, geografi dan ilmu bumi semakin bergantung pada data spasial digital yang diperoleh dari gambar penginderaan jauh yang kemudian dianalisis dengan sistem informasi geografis (GIS). Untuk dapat memperoleh data spasial yang baik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain; (1)acquisition/ alat yang digunakan untuk mengambil gambar penginderaan jauh, antara lain dengan memanfaatkan Terrestrial survey, satellite sensor, Unmanned Aerial Vehicle (UAV), local community, aplikasi pada social media dan mobile gadget (2)storage/ penyimpanan data yang saat ini cenderung berupa big data, (3)processing production/pemrosesan data spasial baik dengan commercial software maupun open source, (4)presentation/ penyajian hasil geoinformasi, (5)dissemination/ penyebaran geoinformasi, termasuk infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengamankan penggunaan secara optimal.

Penerapan dan pemanfaatkan geoinformatika tersebut sangat luas, antara lain untuk bidang perencanaan dan tata kelola  penggunaan lahan kota, sistem navigasi mobil, kesehatan masyarakat, militer, manajemen jaringan transportasi, eksplorasi mineral dan lain sebagainya. Sebagai contoh studi kasus penggunaan geoinformatika, Fatwa menyajikan data hasil GIS yang menunjukkan wilayah Minamisanriku, Miyagi, Jepang pasca dilanda tsunami tahun 2011 lalu. Dari data tersebut dapat diketahui dengan cepat jumlah bangunan dan infrastruktur yang rusak dan wilayah mana yang mengalami kerusakan terparah untuk kemudian digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam rencana recovery pasca bencana. Studi kasus lainnya, geoinformatika dimanfaatkan sebagai alat bantu penyedia informasi bagi penyandang difabel di Jerman pada website wheelmap.org. Pada website tersebut dapat diketahui dimana saja lokasi-lokasi yang menyediakan sarana prasarana bagi penyandang difabel.
“Pada website itu lokasi dengan tanda hijau adalah tempat yang menyediakan sarana lengkap bagi penyandang difabel, sementara lokasi dengan tanda merah adalah tempat yang sama sekali tidak menyediakan sarana bagi penyandang difabel,” jelas Fatwa.

Menurut Fatwa untuk dapat mendalami bidang Geoinformatika, seseorang harus memahami dasar-dasar teori geoscience, spatial analysis, geodesi dan informatika.
“Di tahun pertama ini kalian boleh menikmati masa-masa baru masuk perkuliahan. Tapi nanti di tahun kedua kalian harus mulai banyak baca paper tentang bidang TI. Ini penting untuk memperkaya pengetahuan kalian. Biasanya penulis paper akan mencantumkan alamat emailnya. Jika kalian kurang paham tentang materi yang disampaikan di paper bisa langsung email penulisnya. Jangan menutup diri untuk bisa mendapat pengetahuan. Belajar sebanyak-banyaknya,” pesan Fatwa. [dna]

Materi presentasi Fatwa Ramdani Ph.D. dapat didownload pada link berikut ini:

Geoinformatics, When Location Does Matter