Kolaborasi Mahasiswa FILKOM dan FIB UB Raih Juara Bersama di Budaya GO! 2025

Universitas Brawijaya (UB) kembali menorehkan prestasi nasional melalui ajang Budaya GO! 2025, kompetisi inovasi digital budaya Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Tim Ngalam Mask, kolaborasi mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB, berhasil meraih predikat Juara Bersama kategori Pelajar/Mahasiswa. Tim terdiri dari Atha Azzahra Khairun Nisa, Dimas Akmal Andrian, Muhammad Dzaka Aufa Fadhillah (Teknologi Informasi, FILKOM 2023), Ilham Rafiqin (Teknik Komputer, FILKOM 2023), serta Freska Melati (Pendidikan dan Sastra Indonesia, FIB 2022). Dengan dosen pembimbing, Riswan Septriayadi Sianturi, S.Si., MM., M.Sc., Ph.D. (FILKOM) dan Maulfi Syaiful Rizal, M.Pd. (FIB).
Budaya GO! di tahun 2025 ini diikuti 627 tim dari seluruh Indonesia, terbagi kategori Pelajar/Mahasiswa dan Profesional. Tim Ngalam Mask berhasil lolos setelah melalui seleksi yang ketat hingga grand final di Gedung Filateli Jakarta (Pos Bloc), 4–8 Desember 2025. Ilham menyampaikan, bahwa pengalaman mengikuti Budaya GO! 2025 menjadi perjalanan berharga yang mempertemukan teknologi dan budaya secara nyata.
“Sebagai mahasiswa teknologi, kami belajar langsung bagaimana nilai budaya tidak hanya perlu dilestarikan, tetapi juga harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang dekat dengan generasi digital. Kolaborasi dengan teman-teman FIB membuat kami memahami bahwa inovasi tidak hanya soal kecanggihan fitur, tetapi juga kepekaan terhadap cerita, sejarah, dan makna di balik Topeng Malangan. Kami bangga bisa membawa budaya Malang ke panggung nasional dan berharap Maltopia bisa terus berkembang sebagai ruang belajar budaya yang menarik dan autentik,” ujar Ilham.

Tim mengangkat Topeng Malangan, kesenian tradisional Malang sejak era Kerajaan Kanjuruhan yang kini berisiko tergerus zaman. Melalui Maltopia, tim menghadirkan platform website berisi konten interaktif-edukatif yang dirancang dengan perpaduan keahlian teknologi dari FILKOM dan pemahaman budaya mendalam dari FIB, sehingga menghasilkan pengenalan Topeng Malangan yang informatif sekaligus menarik bagi generasi muda.. Riset lapangan telah dilakukan di Sanggar Panji Asmarabangun (Pakisaji, Malang) dan Kampung Budaya Polowijen untuk validasi data historis dan autentik. Di Malam Apresiasi Budaya GO!, tim Ngalam Mask melakukan presentasi di hadapan juri, yang terdiri dari, Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha Djumaryo, Prananda Luffiansyah Malasan (dosen ITB), dan Febria Roosita Dwi (praktisi bank digital).
Pada kesempatan ini, Giring menekankan perlunya sinergi teknologi-budaya sebagai pengembang keberlanjutan dan ekonomi kreatif.
“Teknologi tidak boleh menggantikan budaya, tapi justru menjadi jembatan untuk memperluas jangkauan dan keberlanjutan warisan Nusantara. Inovasi seperti Maltopia dari Tim Ngalam Mask UB menunjukkan potensi luar biasa: menggabungkan kreativitas digital anak muda dengan nilai historis Topeng Malangan,” ujar Giring.

Dengan raihan prestasi ini, UB semakin memperkuat untuk mendorong inovasi lintas disiplin bagi pelestarian budaya digital. Capaian Tim Ngalam Mask tidak hanya jadi kebanggaan sivitas akademika UB, tapi juga inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berkolaborasi mengangkat warisan lokal ke panggung nasional melalui teknologi. Ke depan, UB siap dukung pengembangan Maltopia lebih lanjut, termasuk potensi integrasi AI dan ekspansi ke platform mobile guna jangkau generasi Z secara masif. (ir/rr)