FILKOM UB Laksanakan MONEV Program 3in1, Visiting Lecture, dan Adjunct Professor

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) terhadap Program 3in1, Visiting Lecture, dan Adjunct Professor. Kegiatan dibuka oleh Dekan FILKOM UB, Ir. Tri Astoto Kurniawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM, sebagai langkah memastikan seluruh program internasional berjalan efektif serta selaras dengan target kinerja fakultas dan universitas. Dalam arahannya, Dekan FILKOM UB menyampaikan bahwa pelaksanaan program internasional selama ini berjalan cukup baik, namun tetap memerlukan evaluasi berkala agar kualitas dan kebermanfaatannya semakin meningkat. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah keterlambatan pencairan pendanaan dari Rektorat UB, yang menyebabkan beberapa kegiatan mengalami kendala teknis dan administratif.
“Pendanaan yang tidak tersalurkan tepat waktu membuat sebagian dosen harus menalangi terlebih dahulu atau menunda pemenuhan hak narasumber maupun mitra. Pentingnya ketepatan pelaporan kegiatan juga perlu dijaga karena berpengaruh langsung pada arus kas fakultas dan proses pencairan anggaran. Harus ada keseimbangan antara capaian program dan kondisi para pihak yang terlibat agar pelaksanaan kegiatan tidak menimbulkan beban tambahan bagi dosen maupun mitra,” ungkap beliau.
Dalam sesi evaluasi, yang dipimpin Wakil Dekan Bidang Akademik, Sabriansyah Rizqika Akbar, S.T., M.Eng., Ph.D., beberapa kendala muncul dalam pelaksanaan program, mulai dari informasi teknis yang belum rigid, keterbatasan dana talangan, hingga tantangan luaran akademik seperti paper yang mengalami penolakan. Seluruh catatan ini akan dibawa ke tingkat rektorat sebagai bahan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
Ketua MONEV, Dr. Ir. Heru Nurwarsito, M.Kom., mengatakan, kegiatan akan berlangsung selama dua hari (19/11–20/11/2025). MONEV juga difokuskan pada sinkronisasi pelaksanaan program, terutama antara fakultas, koordinator kegiatan, dan unit pendukung.
“Sinkronisasi diperlukan agar alur pelaksanaan, mekanisme pendanaan, dan standar pelaporan dapat berjalan lebih seragam dan terkoordinasi, sehingga setiap program terlaksana dengan lebih tertib dan efektif,” jelas Heru

Pada kesempatan ini, turut dibahas pula isu predatory journals, yaitu jurnal yang tampak ilmiah namun tidak menjalankan proses penelaahan (peer review) secara benar, sering memungut biaya tinggi, dan tidak memiliki standar akademik yang jelas. Pembahasan ini diharapkan meningkatkan kewaspadaan dosen dan peneliti FILKOM dalam memilih tempat publikasi, dengan selalu merujuk pada sumber indeksasi yang kredibel. MONEV ini diharapkan memiliki nilai (value) yang jelas dan dapat dikapitalisasi untuk mendukung pengembangan FILKOM secara lebih sistemik. Tidak hanya menjadi pemenuhan kewajiban administratif, setiap kegiatan perlu berkontribusi pada kemajuan fakultas dalam jangka panjang. Sejalan dengan itu, pimpinan fakultas telah menginisiasi penyusunan ulang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) FILKOM UB. Penyusunan ini melibatkan pimpinan fakultas, koordinator program, hingga unit-unit pendukung, dengan tujuan membangun fondasi organisasi yang lebih efektif, efisien, dan adaptif terhadap kebutuhan pengembangan FILKOM ke depan. Upaya ini menjadi bagian penting dalam memperkuat tata kelola fakultas dan memastikan operasional organisasi dapat berjalan secara proporsional serta berkelanjutan. (rr/fa)