Pelatihan Block-Based Programming oleh FILKOM UB Dorong Kemampuan Coding Siswa SMA Negeri 3 Malang

Tim dosen dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Pelatihan Block-Based Programming sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Coding bagi Siswa SMA Negeri 3 Malang.” Kegiatan ini berlangsung di SMA Negeri 3 Malang pada Jumat (19/09/2025) dengan melibatkan siswa kelas 10-A dan 10-B sebagai peserta utama. Pelatihan ini bertujuan untuk mendiseminasikan hasil penelitian yang telah dikembangkan oleh tim dosen, sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam mengenal konsep block-based programming sebagai langkah awal memahami logika dan abstraksi pemrograman.
Happy Nur Prasetyo Wibowo, S.Pd. dan Norman Adhi Prawitha, S.Kom., selaku guru pamong dari SMA Negeri 3 Malang, menyampaikan apresiasi atas inisiatif para dosen FILKOM UB yang memperkuat aspek abstraksi dalam pembelajaran pemrograman.
“Kegiatan ini memberikan penguatan konsep berpikir komputasional yang sangat penting bagi siswa sebelum mempelajari bahasa pemrograman berbasis teks,” ujar Happy.

Kegiatan ini melibatkan tiga dosen FILKOM UB: Dr. Ir. Fajar Pradana, S.ST., M.Eng. sebagai ketua pelaksana, serta Dr.Eng. Fitra Abdurrachman Bachtiar, S.T., M.Eng. dan Ir. Wibisono Sukmo Wardhono, S.T., M.T. sebagai anggota. Turut berperan pula mahasiswa: Haykal Dani Muhammad, Thariq Azam Firdaus, Theresia Surya Sabatini Simanjuntak, Wilson Hamonangan Ariyanto Hutapea, dan Galang Maysa Putra.
Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari roadmap penelitian yang telah dikembangkan oleh Dr. Fajar dan Dr. Fitra bersama mahasiswa Taufik Hidayat, S.Pd., yang dimulai dari tahap pengembangan perangkat lunak hingga pengujian skala kecil. Hasil penelitian tersebut sebelumnya telah dipresentasikan dalam 2025 4th International Conference on Multidisciplinary Applications of Information Technology (ICOMIT)
Menurut Dr. Fajar, penggunaan block-based programming dapat membantu siswa melakukan proses abstraksi dalam memecahkan masalah sebelum mereka beralih ke bahasa pemrograman tertentu.
“Pendekatan ini membantu siswa memahami logika dan struktur berpikir pemrograman tanpa harus terhambat oleh sintaks,” ungkapnya.
Dr. Fitra menambahkan bahwa eksplorasi penggunaan block-based programming membuka peluang penelitian yang menarik dalam memahami pentingnya peran abstraksi dalam proses pembelajaran pemrograman.

“Dengan penerapan learning analytics, kami berharap dapat mengidentifikasi komponen pembelajaran yang paling efektif dalam membantu siswa memahami konsep pemrograman,” ujarnya.
Selain berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi digital generasi muda, kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas. Melalui pelatihan ini, para dosen berupaya memperluas akses dan kualitas pendidikan berbasis teknologi informasi bagi siswa sekolah menengah, sekaligus menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang diperlukan di era digital. Ke depan, hasil dari kegiatan ini akan menjadi dasar penelitian lanjutan terkait pengembangan model pembelajaran, penyusunan materi ajar, serta pengembangan fitur pada media block-based programming agar semakin adaptif terhadap kebutuhan siswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah dapat terus terjalin, khususnya dalam upaya memperkuat literasi digital dan kemampuan berpikir komputasional generasi muda. (fab/rr)
 
								 
											 
 
