Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI untuk Peningkatan Adab dan Budi Pekerti di Pondok Pesantren Ribath Tahfidz Al-Qur’an Al-Fauzi Bangkalan oleh Tim Dosen FILKOM UB

Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI untuk Peningkatan Adab dan Budi Pekerti di Pondok Pesantren Ribath Tahfidz Al-Qur’an Al-Fauzi Bangkalan oleh Tim Dosen FILKOM UB

dok. Pribadi

Bertempat di Pondok Pesantren Ribath Tahfidz Al-Qur’an Al-Fauzi, Desa Tolbuk, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan, pada Sabtu (13/09/2025) dilaksanakan kegiatan pelatihan bertajuk “Pemanfaatan Teknologi AI untuk Peningkatan Adab dan Budi Pekerti”. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 14.00 WIB dengan peserta para ustadz, ustadzah, serta santri. Tim dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yang hadir terdiri dari Dr. Drs. Marji, M.T. selaku ketua pelaksana, serta dua anggota tim yaitu Ir. Edy Santoso, S.Si., M.Kom. dan Dr. Dian Eka Ratnawati, S.Si., M.Kom.

Ketua pelaksana, Dr. Marji, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk menjawab tantangan zaman.

“Kami ingin para santri tidak hanya memahami ilmu agama secara mendalam, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak. AI bisa menjadi sarana untuk menelusuri ayat maupun hadits terkait adab dan budi pekerti, sehingga nilai-nilai luhur Islam dapat lebih mudah dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

dok. Pribadi

Pemanfaatan teknologi AI di lingkungan pesantren diharapkan dapat membantu dalam menemukan surat dan ayat terkait untuk pendalaman ilmu agama, memperluas wawasan, serta membentuk karakter santri yang berakhlakul karimah. Selain itu, penerapan teknologi informasi berbasis nilai adab dan budi pekerti Islam dapat meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar, memberikan akses ke sumber daya pendidikan yang lebih luas, serta menumbuhkan kesadaran para santri terhadap dampak negatif teknologi sehingga mereka mampu menggunakannya secara bertanggung jawab dan etis. Dengan adanya pelatihan ini, sinergi antara teknologi dan nilai-nilai Islam diharapkan dapat terus dikembangkan. Pondok pesantren pun dapat semakin berperan sebagai pusat pengembangan ilmu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam karakter dan akhlak. Pada akhirnya, santri diharapkan mampu memanfaatkan teknologi secara bijak dan menjadi agen perubahan positif di masyarakat. (es/rr)