FILKOM UB – Up Close and Personal with Ir. Tri Astoto Kurniawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM

Pada Selasa (10/6/2025), Universitas Brawijaya (UB) resmi melantik Ir. Tri Astoto Kurniawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), untuk periode 2025 – 2030 (https://filkom.ub.ac.id/2025/06/12/serah-terima-jabatan-dekan-filkom-ub-periode-2025-2030/). Menggantikan Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., M.T., Ph.D., yang telah memimpin selama dua periode, 2016 – 2020 dan 2020 – 2025. Bertempat di ruang kerja beliau, Selasa, 24 Juni 2025, beliau meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) FILKOM UB seputar pekerjaan, visi, misi dan tujuan beliau untuk FILKOM UB. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) dari Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, UB tahun 1995 dan menyelesaikan pendidikan magister (S2) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2000. Sedangkan pendidikan doktor (S3) bidang Software Engineering diselesaikan di School of Computer Science and Software Engineering, University of Wollongong, Australia tahun 2014. Selanjutnya, pendidikan profesi insinyur (Ir) bidang Teknik Elektro dan Informatika diselesaikan di Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2022. Beliau juga pernah berkarir di PT Dirgantara Indonesia (PT.DI) dahulu Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) 1996 – 2002, hingga di akhir tahun 2003, beliau bergabung sebagai dosen di Universitas Brawijaya Malang hingga saat ini.
Q: Pada pemaparan visi dan misi Bakal Calon Dekan (Bacaldek) FILKOM UB, terdapat istilah FEEL COMMUNITY, apakah maksudnya?
A: FEEL COMMUNITY, adalah sebuah konsep yang fundamental, gambaran ke depan bagaimana menjadikan FILKOM itu sebagai sebuah rumah besar bersama untuk semua elemen yang ada di FILKOM. Apakah itu dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, bahkan termasuk keluarga dari dosen dan tenaga pendidikan sendiri. Ini menjadi fundamental karena suasana yang kondusif dan nyaman sangat penting bagi setiap elemen untuk berkarya dan memberikan yang terbaik. Kalau kemudian suasana kondusif tidak terbentuk, maka siapapun itu tidak akan bisa memberikan karya yang terbaiknya, dan berbagai masalah pasti akan muncul. Kita wajib memberikan yang terbaik untuk FILKOM, bukan berarti bahwa capaian FILKOM sekarang kurang baik, tidak. Tetapi yang baik ini akan jauh lebih baik lagi ketika suasana itu semakin kondusif. Bagaimana setiap elemen yang ada di FILKOM itu memiliki rasa feel at home, sehingga siapapun kita itu bisa merasakan suasana yang nyaman, suasana yang kondusif untuk bisa memberikan karya terbaiknya dan capaian-capaian yang luar biasa. Harapannya adalah kita bangun bersama-sama, tidak bisa hanya mengandalkan Dekan atau Dekanat atau Pimpinan saja, tapi semua yang ada di FILKOM ini harus terlibat dalam rangka membangun suasana yang kondusif. Dan memang sebagai Dekan yang merupakan penanggung jawab tertinggi di fakultas, bertanggung jawab untuk bisa memastikan bahwa suasana itu bisa terbentuk. Dan itu membutuhkan keteladanan dari saya sebagai Pimpinan.

Q: Apa tantangan terbesar yang dihadapi Dekan FILKOM saat ini?
A: Tantangan yang terbesar saat ini, bagaimana kita membangun budaya organisasi yang matang dan teruji, capaian-capaian yang sudah kita peroleh sejauh ini, sudah luar biasa, untuk ukuran fakultas yang relatif baru. Kurang lebih 15 tahun kita berdiri sebagai sebuah fakultas yang awalnya merupakan program setingkat fakultas Sekarang, bagaimana capaian-capaian ini bisa jauh lebih melenting lagi prestasinya Kita bangun budaya organisasi, competitiveness factor dari FILKOM, dan bukan semata-mata yang merupakan produk. Karena produk itu bisa ditiru oleh organisasi yang lain, kita punya produk program studi, kita punya produk jurusan atau penelitian, itu semuanya bisa ditiru oleh organisasi sejenis. Tetapi budaya organisasi itu tidak akan bisa ditiru oleh organisasi yang lain, karena itu berkaitan dengan budaya atau culture yang unik, bagaimana interaksi antar kita di FILKOM. Sehingga membentuk ekosistem akademik yang berorientasi kepada karya terbaik, prestasi terbaik, di dalamnya nanti akan berkaitan dengan bagaimana di antara kita memiliki budaya respect, saling menghormati, menghargai satu sama lain. Budaya kerja keras, budaya yang berlandaskan dengan etika, budaya prestasi dan seterusnya. Upaya yang kita lakukan tidak bisa secara instan, karena membutuhkan langkah-langkah dan proses yang cukup lama, tetapi harus dimulai. Dengan budaya inilah kita bangun FILKOM, sehingga nanti siapapun yang masuk ke FILKOM, dengan latar belakang apapun mereka, harus inline dengan budaya FILKOM. Di situlah kemudian kita akan bisa membangun kolaborasi yang konstruktif, saling mendukung, saling menguatkan, menuju kepada titik yang sama. Kita rumuskan bersama-sama, apa yang menjadi mimpi FILKOM ke depan, dan itu akan bisa dicapai kalau budaya organisasi kita dibangun secara matang dan teruji. Inilah yang menjadi tantangan terbesar, saya akan melanjutkan yang sudah baik selama ini, dan terus kita kembangkan. Hal yang belum baik, harus kita perbaiki, kita tutup lubang-lubang yang masih kurang itu, agar kita bisa bersama-sama mencapai mimpi besar FILKOM yang sudah kita sepakati bersama di dalam Dokumen Kebijakan Akademik FILKOM tahun 2022-2042.
Q: Apa langkah selanjutnya agar lulusan FILKOM dapat bekerja atau mengaplikasikan ilmunya selepas lulus nantinya?
A: Harapan kami mahasiswa FILKOM bisa di recruit sebelum mereka lulus. Kami juga berharap mahasiswa FILKOM dapat bekerja atau mengaplikasikan ilmunya selepas lulus. Ketika ada kesempatan kerja sama dengan dunia industri dan dunia usaha, mereka bersungguh sungguh bekerja menampilkan performa terbaik, dengan demikian mereka akan terekspos secara positif. Sehingga ketika lulus harapannya adalah mahasiswa FILKOM tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya. Sangat disayangkan, meskipun ini juga tidak bisa dipaksakan, kalau kemudian sebagian lulusan FILKOM itu tidak bisa berkarya di tempat-tempat atau di area-area yang sesuai dengan kompetensinya. Ini yang menjadi concern kami di dalam program yang nanti akan kita kembangkan lebih jauh. Hal ini tentu membutuhkan komunikasi yang intensif dengan dunia usaha dan dunia industri, dan kita sejauh ini sebetulnya sudah punya beberapa kerja sama yang itu harapannya nanti memberikan leverage bagi FILKOM. Kita tingkatkan untuk bisa memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi mahasiswa FILKOM. Ini juga menjadi concern saya di dalam pemaparan visi dan misi yang lalu, salah satu yang saya sampaikan adalah landasan filosofis di dalam pengelolaan fakultas ini.
Q: Landasan filosofis di dalam pengelolaan FILKOM, seperti apa yang dimaksudkan?
A: Saya sampaikan bahwa anggaran terbesar operasional fakultas itu berasal dari uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa, ini menjadi landasan moral kami, agar mahasiswa mendapatkan feedback terbaik. Bagaimana kemudian mahasiswa itu mendapatkan hak-haknya secara proporsional dan yang terbaik saat mereka sedang kuliah di sini. Tidak semata-mata masalah fasilitas fisik, yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa itu bisa mendapatkan pembelajaran yang proporsional untuk bisa mendapatkan kompetensi yang sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan. Sehingga mereka lulus itu benar-benar memiliki kompetensi yang cukup. Tentu fasilitas fisik penting, tetapi kita juga harus mendorong ke arah bagaimana kemudian mereka lulus sesuai dengan kompetensinya, bukan sekedar lulus, tapi lulus yang berkompeten kemudian berkarya di luar. Karena itulah janji kita kepada orang tua mahasiswa.
Q: Apakah ada hobi atau kesukaan yang dilakukan di saat senggang?
A: Ya, hobi favorit saya diantaranya adalah berolahraga, yang ringan bisa dilakukan di rumah, misalnya senam, stretching di rumah. Kegiatan lain yang saya lakukan saat luang adalah gardening, karena banyak hal yang bisa saya pelajari dengan gardening. Bagaimana menata taman, membersihkan taman dan itu memberikan kepuasan bagi saya dengan suasana lain. Untuk olahraga, ada badminton, semasa SD mewakili sekolah untuk lomba tingkat kecamatan di daerah Jember. Saya juga menyukai tenis lapangan dan tenis meja. Saat di SMAN 3, Malang, saya juga termasuk dalam team bola voli. (rr)
FILKOM FOR SOCIETY! FEEL COMMUNITY! FILKOM JUARA!