Peningkatan Kinerja FILKOM UB melalui Penandatanganan Dua PKS Riset dengan BRIN
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan penandatanganan dua Perjanjian Kerjasama (PKS) Riset yaitu Bidang Riset Biometrik dan Bidang Sains Data pada Rabu (02/10/2024) di Gedung F, FILKOM UB. Penandatanganan PKS pertama dilakukan oleh Prof. Ir. Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., M.T., Ph.D. selaku dekan FILKOM UB dengan Dr. Eng Anto Satriyo Nugroho, selaku Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber (KAKS) BRIN sedangkan PKS kedua dengan Dr. Esa Prakasa, M.T. selaku Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi (SDI) BRIN. Penandatanganan ini dihadiri juga oleh Dr. Eng Budi Prawara selaku Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) BRIN yang membawahi berbagai pusat riset seperti PR KAKS dan PR SDI BRIN.
Dekan FILKOM UB memaparkan bahwa pada pertemuan penandatangan ini sangat bermanfaat bagi FILKOM UB dan BRIN dalam meningkatkan kerjsama dan kinerja institusi di Bidang Riset berbasis Teknologi Informasi. Sedangkan Kepala OREI BRIN menyambut baik kerja sama ini dan sesegera mungkin ke depan diinisiasi bidang riset seperti Bidang Bioinformatika dan Bidang Geoinformatika selain Bidang Riset Biometrik dan Bidang Sains Data yang telah ditandatangani PKS pada hari ini. Potensi Bidang Riset Biometrik bisa dilakukan hilirisasi untuk ID Security, Financial technology (FinTech) dan pengembangan dari KTP Elektronik dalam mendukung implementasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dengan menggunakan sumber daya manusia, sumber daya infrastruktur dan aplikasi dalam negeri dalam menyongsong Indonesia Maju 2045.
Salah satu bidang biomterik yang dikembangkan adalah terkait dengan pengenalan pola (deteksi) iris mata manusia yang disebut dengan selaput pelangi.
“Selaput pelangi ini memiliki keunggulan keamanan dengan probabilitas perbadingan selaput pelangi yang sama dari dua orang sebanyak sekitar 1 milyar. Selain tingkat keamanan yang tinggi karena keunikan pola maka selaput pelangi juga memiliki kestabilan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan sidik jari (finger print). Sidik jari rentan dengan usia, kebersihan telapak tangan dan beberapa pola terlalu halus sehingga tidak memberikan pola yang mudah untuk dikenali”, pungkas Anto.
Dalam kesempatan tersebut hadir ketua tim Peneliti Bidang Biometrik kerjasama FILKOM UB dan BRIN, yaitu Dr. Arief Andy Soebroto sedangkan ketua Peneliti Bidang Sains Data dan Informasi, Uun Hariyati, Ph.D yang keduanya bersama tim. (aas/rr)