Peringati Hari Palang Merah Sedunia BEM TIIK Gelar Donor Darah

Peringati Hari Palang Merah Sedunia BEM TIIK Gelar Donor Darah

Memperingati hari Palang Merah sedunia yang jatuh tanggal 8 Mei, maka Badan Eksekutif Mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (BEM TIIK) Universitas Brawijaya bekerjasama dengan PMI cabang Malang menggelar acara bertajuk “Donat” – Donor Darah PTIIK pada Kamis (8/5). Bertempat di Gazebo PTIIK, acara berlangsung mulai pukul delapan pagi dan berakhir pada pukul satu siang.

Moh. Hafiz Rahmadi (SI/2012) selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa “Donat” kali ini merupakan yang kedua kalinya diadakan oleh BEM TIIK. Sebelumnya tahun 2013 lalu “Donat” pertama kali diadakan di gedung perpustakaan UB lantai 1. Menurut Hafiz, Donat kali ini sedikit berbeda karena selain roti dan minum yang diberikan untuk para pendonor, panitia juga telah menyediakan merchandise dan door prize. Beragam hadiah menarik telah disediakan, antara lain sticker dengan desain yang menarik, flashdisk 8 GB serta alat tulis. Hal ini dilakukan untuk menarik jumlah pendonor agar lebih meningkat dibandingkan tahun lalu. Dengan konsep baru tersebut jumlah pendonor pada Donat tahun ini naik menjadi 52 orang, dibanding tahun lalu yang berjumlah 45 pendonor.
“Sebetulnya yang mendaftar lebih dari itu. Tapi ada yang terpaksa ditolak karena tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan PMI. Jadi tadi ada yang berat badannya kurang dan ada juga yang hemoglobinnya terlalu tinggi,” ujar Hafiz.

Menurut Hafiz ada serangkaian tahapan yang harus dilalui pendonor sebelum kemudian dapat mendonorkan darahnya. Tahapan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pendonor dalam kondisi sehat. Pertama pendonor harus menimbang berat badannya. Berat badan minimal untuk menjadi pendonor adalah 50 kg. Ketentuan ini berbeda dari tahun sebelumnya yang masih memperbolehkan pendonor memiliki berat badan minimal 45kg. Hal ini dikarenakan adanya perubahan ketentuan tentang jumlah darah yang diambil dari pendonor, dimana tahun lalu 250ml per pendonor, saat ini menjadi 350 ml per pendonor. Tahap kedua, calon pendonor harus mengisi form data diri yang juga mencakup riwayat kesehatan. Kemudian calon pendonor harus melakukan pemeriksaan tekanan dan golongan darah. Tekanan darah pendonor darah harus normal yaitu 120 /80 mmHg. Jika calon pendonor telah memenuhi persyaratan pada semua tahapan barulah kemudian dapat melakukan proses pendonoran darah dengan dibantu oleh para medis dari PMI.

Ditemui pada kesempatan tersebut, Tutuk Siaminingsih selaku penanggungjawab laboratorium PMI cabang Malang juga menyampaikan beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan bagi para calon pendonor. Menurut Tutuk usia ideal untuk menjadi pendonor darah adalah 17 – 60 tahun. Sebelum melakukan donor darah para calon pendonor harus dalam kondisi telah makan dan beristirahat dengan baik minimal 5 jam pada malam sebelumnya. Selain itu untuk para pendonor yang terbiasa merokok dianjurkan untuk tidak merokok sebelum mendonor dan harus menunggu minimal 30 menit setelah mendonor baru dapat merokok kembali. Hal ini dikarenakan kandungan Nikotin pada rokok dapat mengganggu supply oksigen pada tubuh dan menyebabkan orang bersangkutan kekurangan oksigen.
“Saat darah diambil untuk didonorkan otomatis supply oksigen juga akan berkurang. Kalau kemudian pendonor langsung merokok maka bisa mengakibatkan kekurangan supply oksigen,” jelas Tutuk.

Dijelaskan Tutuk bahwa pendonor rutin dapat melakukan donor darah setiap 3 bulan sekali. Donor darah rutin disampaikan pula oleh Tutuk memilki banyak manfaat.
“Dengan melakukan donor darah akan memicu regenerasi sel darah yang baru. Dengan regenerasi sel darah yang rutin akan dapat membuat kandungan zat – zat yang terkandung dalam darah selalu stabil. Hal ini akan menghindarkan pendonor dari berbagai macam penyakit seperti penyumbatan pembuluh darah dan jantung,” ungkap Tutuk. [dna]