PTIIK Perluas Kerjasama dengan Tiga Universitas di Jepang
Demi meningkatkan kualitas tenaga pengajar dan lulusannya, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya terus mengembangkan kerjasamanya dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri. Kali ini PTIIK telah memperluas kerjasamanya dengan tiga universitas di Jepang, yaitu Saga University, Hiroshima University dan Kumamoto University. Untuk keperluan tersebut maka Ir. Sutrisno, MT. (Ketua PTIIK), Ir. Heru Nurwasito, M.Kom.(Waka I Bid. Akademik), Himawat Aryadita, ST., M.Sc. (Waka II Bid. Administrasi dan Keuangan) serta Dr. Eng. Herman Tolle, ST., MT. melakukan kunjungan ke tiga universitas tersebut (14-18/4).
Menurut Herman Tolle, dari kunjungannya tersebut diperoleh beberapa hasil yang cukup bermanfaat bagi PTIIK. Pada kunjungannya ke Saga University (14/4), telah dilakukan penandatanganan MoU antara UB yang dalam hal ini diwakili oleh Ir. Sutrisno dengan Saga University yang diwakili oleh Dr. Takao Hotokebuchi selaku President of Saga University Japan. Pada piagam kerjasama tersebut kedua belah pihak sepakat untuk menjalin kerjasama dalam bidang pertukaran staf, pelajar dan informasi terkait akademik atau beasiswa. Selain itu kedua belah pihak juga sepakat untuk melakukan kerjasama dalam bidang penelitian, pengajaran hingga simposium.
Sementara itu dalam kunjungan penjajakan kerjasamanya di Hiroshima University (15/4), Ir. Sutrisno bersama rombongan sempat bertemu dan melakukan diskusi dengan Prof. Tsukasa Hirashima dari Information Engineering Division, Hiroshima University. Herman Tolle mengungkapkan bahwa dari pertemuan tersebut diperoleh peluang kerjasama riset antara PTIIK UB dengan Hiroshima University, khususnya dalam bidang elearning yang saat ini memang sedang ditekuni oleh Prof. Tsukasa. Selain itu, PTIIK juga diberikan kesempatan dapat mengirimkan tenaga pengajarnya untuk melakukan studi lanjut S2 dan S3 di Hiroshima University.
“Untuk riset Prof. Tsukasa sendiri tentang elearning untuk anak SD dengan memanfaatkan mobile device. Kita bisa membuat kerjasama riset di bidang itu. Prof. Tsukasa juga menerima mahasiswa untuk dibimbing pada tahun ini dan tahun depan. Jadi bagi yang berminat bisa langsung apply,” jelas Herman Tolle.
Pada hari terakhir Ir. Sutrisno bersama perwakilan PTIIK lainnya mengunjungi Kumamoto University (18/4). Herman Tolle mengatakan bahwa perwakilan PTIIK disambut dengan baik oleh Prof. Usagawa (Vise Dean of Graduate School of Science & Engineering) dan Prof. Kishida (International Office). Meski merupakan kunjungan pertama, namun dari pertemuan tersebut PTIIK mendapat banyak informasi dan tawaran menarik. Diantaranya adalah Program Khusus untuk mengirimkan tenaga pengajar PTIIK untuk dapat mengikuti studi lanjut S2 dan S3 di Kumamoto University dengan beasiswa penuh (Monbusho Scholarship). Monbusho Scholarship yang ditawarkan tersebut merupakan jenis University to University. Tidak seperti Monbusho Scholarship jenis Government to Government yang biasanya ditawarkan pada masyarakat umum dan pendaftar harus melalui beberapa seleksi ketat bersaing dengan berbagai perwakilan seluruh dunia. Monbusho Scholarship yang ditawarkan oleh Kumamoto University ini proses pendaftaran dan seleksi penerimaan jauh lebih mudah. Bagi pelamar program yang diterima kemudian akan menerima beasiswa yang terdiri atas pembiayaan study, kebutuhan hidup hingga uang saku. Program tersebut telah disosialisasikan pada seluruh tenaga pengajar di PTIIK dan bagi yang berminat dapat segera mendaftar paling lambat awal Mei 2014 mendatang.
“Jadi untuk yang beasiswa Univesity to University ini memang sudah jatah dari professor yang ada di universitas tersebut. Jadi nanti prosesnya dosen yang berminat menyerahkan berkasnya pada professor terkait. Nanti profesor tersebut yang akan apply untuk Monbusho Scholarshipnya. Jadi kemungkinan untuk lolos lebih besar,” jelas Herman Tolle.
Selain itu, lebih menarik lagi Kumamoto University juga menawarkan program Short Time Visiting bagi mahasiswa S1 maupun tenaga pengajar di PTIIK dengan pendidikan terakhir S2. Peserta program tersebut nantinya akan diberikan kesempatan untuk melakukan kunjungan ke Kumamoto University selama satu minggu. Dalam kunjungan tersebut peserta program Short Time Visiting akan mendapatkan pengenalan kehidupan kampus serta bertemu dengan profesor yang ada di universitas tersebut. Herman mengungkapkan bahwa Program Short Time Visiting ini akan dibahas lebih detil lagi teknis pelaksanaannya saat perwakilan Kumamoto University berkunjung ke Indonesia satu pekan mendatang.
“Profesor yang akan dipertemukan juga dilihat dari keminatan peserta dari PTIIK yang melakukan visiting. Nanti bidang yang ditekuni peserta itu apa, maka akan dicarikan profesor yang cocok untuk bidang tersebut. Harapannya dari kegiatan visiting itu kemudian peserta visiting dapat apply study lanjut pada tahun depan. Untuk biaya perjalanan, konsumsi dan akomodasi akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak Kumamoto University,” ujar Herman. [dna]