James Tomasouw: Penikmat Keuntungan Bisnis Internet di Indonesia Masih Didominasi Negara Lain
James Tomasouw, Kepala Divisi Regional Jawa Timur Klik Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pengembangan dunia IT di Indonesia menyampaikan bahwa hingga saat ini penikmat keuntungan bisnis internet di Indonesia masih didominasi negara lain. Hal ini disampaikan pada kegiatan Kuliah Tamu yang terselenggara berkat kerjasama Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Imu Komputer (APTIKOM) (13/11). Bertempat di Aula FTP UB, selain James, hadir pula sebagai pemateri; Bayu Adi Saputro, perwakilan dari kapanlagi.com dan Arief Avino, sebagai perwakilan dari operator seluler XL.
Menurut James, anggaran belanja negara untuk membiayai bandwith internasional mencapai 15 trilyun setiap tahunnya. Disampaikan juga bahwa pengeluaran tersebut tidak menghasilkan return keuntungan yang berarti bagi Indonesia sendiri. Keuntungan terbanyak justru dinikmati oleh para pengembang bisnis IT dari luar negeri seperti facebook, twitter dan google. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang lebih suka menggunakan dan memanfaatkan konten, situs, atau game buatan asing ketimbang karya anak bangsa Indonesia sendiri.
Tercatat pada data statistik Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga tahun 2012 pengguna internet di Indonesia mencapai 63 juta orang. Dimana sekitar 51 juta diantaranya adalah pengguna facebook dan 19,5 juta adalah pengguna twitter. James menegaskan bahwa pada bisnis dunia maya, jumlah pengguna adalah aset yang sangat berharga. Karena semakin banyak pengguna sebuah konten, situs atau game akan dapat digunakan sebagai daya tarik bagi pemasang iklan ataupun investor.
Sebagai contoh, James menyebutkan bahwa detik.com yang mulai diluncurkan tahun 1998 dan berkembang pesat hingga tahun 2011 dengan pengunjung mencapai sekitar 1 juta orang, berhasil menarik perhatian pemilik Trans Corp.
“Dengan jumlah pengunjung satu juta orang, Trans Corp berani membeli detik dot com senilai satu milyar rupiah. Dengan asumsi untuk perkembangan ekonomi bisnisnya masih sangat luas, dimana penduduk Indonesia sendiri mencapai 200 juta jiwa. Selain itu didukung juga dengan perkembangan internet yang sangat pesat di Indonesia juga jadi pertimbangan,” jelasnya.
Selain itu pernyataan James ini juga diperkuat oleh Bayu yang menyatakan bahwa biaya advertising online cukup tinggi, khususnya untuk konten atau situs yang sudah memiliki banyak pengunjung.
Mengingat bisnis di dunia internet ini akan terus berkembang dan memiliki peluang sangat besar, maka para pemateri yang hadir pada kesempatan itu baik James, Bayu, maupun Arief mengajak para mahasiswa yang hadir untuk bisa lebih kreatif dan mau membangun bisnis IT di Indonesia. Tujuannya agar keuntungan atas pasar Indonesia tidak justru dinikmati oleh negara lain.
Sebagai tawaran menarik, James mengungkapkan bahwa Klik Indonesia memiliki program “Startup Klik Indonesia”, yaitu program inkubasi bisnis di bidang Teknologi Informasi khususnya di bidang Pengembangan Aplikasi Piranti Lunak dan/atau Situs Internet. Bagi mahasiswa yang berminat cukup mendaftarkan aplikasinya secara online ke klikindonesia.or.id. Kemudian, seluruh pengembang aplikasi/situs yang turut serta akan diberikan fasilitas teknis untuk berkreasi dan mengembangkan idenya. Fasilitas teknis tersebut berupa infrastruktur jaringan dan server yang terhubung ke Jaringan Internet. Untuk developers yang berprestasi, fasilitas akan terus ditambah sesuai prestasinya seperti; fasilitas tempat kerja, fasilitas penghasilan bulanan dan fasilitas bonus bulanan serta banyak lagi hal lain yang merupakan apresiasi dari prestasi developer.
Untuk diketahui, kuliah tamu ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian acara kerjasama PTIIK dengan APTIKOM. Selain itu PTIIK juga turut berpartisipasi dalam dua kegiatan APTIKOM lainnya yaitu Kuliah Akbar bersama Menkominfo RI, Tifatul Sembiring (12/11) dan Exhibition IT Goes To Mall di MATOS (11-17/11). Pada Kuliah Akbar yang diselenggarakan di UIN Malang, PTIIK mengikutsertakan 1.182 mahasiswa baru untuk menimba ilmu dari pemateri yang hadir. Sementara, pada Exhibition IT Goes To Mall PTIIK turut memamerkan aplikasi hasil karya mahasiswa. Salah satunya adalah aplikasi game mobile “Petualangan Andi” yang menjuarai Comfest 2013. [dna]