PT. PSN Perkenalkan Teknologi dan Bisnis Satelit

PT. PSN Perkenalkan Teknologi dan Bisnis Satelit

Perwakilan PT. Pasifik Satelit Nusantara (PT. PSN) hadir di Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) UB untuk memperkenalkan Teknologi dan Bisnis Satelit dalam kuliah tamu yang digelar 3 Oktober 2013. Hadir pada kesempatan itu Heru Dwikartono (Director of Network PT. PSN), Sigit Jatiputro (GM System Engineering PT. PSN dan Sekjen Assosiasi Satelit Seluruh Indonesia), Andry Fertanto (People Development Manager PT.PSN), serta Agustin B. Prabowo (Human Capital Manager PT.PSN).
“Jadi tujuan kami mengunjungi PTIIK UB ini untuk bisa mengenalkan tentang teknologi, bisnis satelit dan PSN itu sendiri. Selain itu kami juga ingin mencari resource yang sesuai,” jelas Heru Dwikartono.

Pada kuliah tamu tersebut pemberian materi dibagi dalam empat sesi. Sebagai pembuka, Heru Dwikartono menyampaikan pada ratusan mahasiswa PTIIK yang hadir tentang profil perusahaan PT. PSN dan memberikan informasi tentang satelit serta berbagai kegunaannya. Dijelaskan bahwa PT.PSN pertama kali didirikan pada tahun 1991 dengan modal awal Rp. 20 juta. Kini PT PSN telah berkembang pesat dan menjadi perusahaan penyedia jasa telekomunikasi paling terkemuka di Asia. Meski saat ini telah banyak media transmisi seperti fiber optic dan microwave yang banyak dimanfaatkan dalam perkembangan teknologi informasi, akan tetapi menurut Heru Dwikartono bisnis telekomunikasi satelit masih sangat menjanjikan. Hal ini dikarenakan teknologi satelit lebih hemat biaya pengadaan jika dimanfaatkan untuk menghubungkan daerah yang cukup jauh.
“Misalkan akan merancang telekomunikasi yang menghubungkan Sabang ke Merauke. Kalau menggunakan fiber optic, butuh berapa banyak pengadaan untuk fiber opticnya? Lalu kalau menggunakan microwave, berapa banyak tower yang harus dibangun dari sabang sampai merauke? Jika menggunakan satelit cukup membuat dua alat untuk ditempatkan di dua titik lokasi tersebut. Jadi bisa menghemat biaya dan waktu,” ungkap Heru Dwikartono.

Selain itu peluang bisnis dalam bidang teknologi satelit ini juga besar, karena masih belum banyak orang yang memanfaatkannya.
“Sebagai contoh untuk pemanfaatan teknologi satelit untuk TV berlangganan. Saat ini mungkin masih belum banyak orang yang menggunakannya. Tapi beberapa tahun ke depan stasiun TV akan banyak bermunculan, bahkan bisa mencapai ribuan. Ini kemudian bisa berpengaruh pada meningkatnya pengguna TV berlangganan,” ujarnya.

Pada sesi kedua, Sigit melanjutkan pemaparan tentang perkembangan teknologi satelit di dunia pada saat ini. Banyak penelitian yang telah dikembangkan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas teknologi satelit.
“Dulu harga sebuah satelit sangat mahal dan dana terbesar adalah untuk biaya launcher sekali pakai saja. Tapi dengan semakin berkembangnya teknologi, kini memungkinkan satelit didesain lebih kecil, memanfaatkan solar energy dan memiliki launcher yang dapat digunakan kembali. Dengan demikian harga sebuah satelit menjadi lebih ringan,” ujar Sigit.

Sementara itu pada sesi ketiga dan keempat Andry Fertanto dan Agustin menyampaikan kiat-kiat memulai karir dalam dunia kerja. Disarankan bagi para fresh graduate yang mencari pekerjaan pertama kali, agar tidak menitikberatkan pada nominal gaji yang didapat, melainkan lebih pada pencarian pengalaman. Dengan pengalaman dan track record kinerja yang telah dijalani, maka dengan sendirinya akan mempengaruhi reward yang didapatkan. Pada kesempatan itu disampaikan pula bahwa PT. PSN membuka lebar kesempatan bagi mahasiswa PTIIK yang ingin melakukan penelitian atau magang di PT. PSN.
“Kami memiliki berbagai data dari satelit tentang titik koordinat dan lain sebagainya, untuk kemudian dapat diolah menjadi sebuah aplikasi atau sistem informasi. Jadi yang berminat untuk melakukan penelitian atau magang di PSN dapat menghubungi kami via email ke recruitment@psn.co.id,” ungkap Agustin di akhir acara. [dna]