AIM Siklus 12 Tahun 2013 PTIIK UB
Audit Internal Mutu (AIM) Siklus 12 Tahun 2013 pada Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) UB telah terlaksana pada Senin, 26 Agustus 2013 dan Jumat, 30 Agustus 2013. Hadir sebagai auditor PTIIK pada kesempatan itu Amin Setyo Leksono, Ph.D (Program Pasca Sarjana) dan Yuanita Lely Rachmawati, drg., M.Kes (F. Kedokteran). Sebagai auditor PS. Sistem Informasi hadir Daduk Setyohadi, Ir., M.P (F. Perikanan) dan Anif Fatma Chawa, Dr., S.Sos., M.Si (FISIP). Untuk PS. Sistem Komputer hadir sebagai auditor Hartutik, Prof., Dr., Ir., M.P (F. Perikanan) dan Indradi Wijatmiko, Dr. Eng., S.T., M.Eng (F. Teknik). Sementara itu sebagai auditor PS. Informatika/ Ilmu Komputer hadir Moch. Sasmito Djati, Dr., Ir., M.S (FMIPA) dan Yoyon Supriyono, S.Psi., M.Psi (FISIP).
Seperti diketahui AIM UB ini adalah audit internal rutin UB yang dilakukan untuk memeriksa kesesuaian antara standar mutu yang ditetapkan dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) Akademik, Keuangan dan Administrasi dengan pelaksanaannya oleh unit kerja di UB. PTIIK sendiri sejak berdirinya pada tahun 2011 hingga saat ini, telah menjalani tiga kali AIM UB.
Dimulai sejak pukul delapan pagi, AIM Siklus 12 di PTIIK berjalan dengan lancar. Untuk audit tingkat Program (PTIIK) bertempat di Ruang Meeting Ged. A, PS. Sistem Informatika di Ruang Meeting Ged. B, dan PS. Sistem Komputer bertempat di Ruang Meeting Ged. C PTIIK. Sementara itu, untuk audit PS. Informatika yang dilaksanakan Jumat, 30 September 2013 bertempat di ruang B1.3.
Secara garis besar disampaikan oleh para auditor pada closing meeting, pelaksanaan SMM di PTIIK sudah cukup baik. Hanya saja ada beberapa temuan yang masih perlu diperhatikan lagi untuk perbaikan ke depannya. Menurut Rekyan Regasari Mardi Putri, ST., MT., Ketua GJM PTIIK, beberapa temuan tersebut antara lain kesesuaian jumlah sumberdaya pengajar dan jumlah mahasiswa yang ada, kesesuaian kurikulum yang diberikan dengan penggunaan saat praktek di dunia kerja, serta peningkatan peran serta Alumni pada pengembangan PTIIK.
“Untuk semua temuan itu akan segera kita lakukan penanganan, meskipun tentunya membutuhkan waktu. Tapi akan kita benahi agar sistem di PTIIK juga dapat berjalan dengan baik,” jelas Rekyan.
Rekyan mengatakan, untuk SDM tenaga pengajar akan terus dilakukan upaya agar dapat ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Sementara untuk kesesuaian kurikulum rencananya dalam penyusunan kurikulum ke depan dapat melibatkan para alumni dan stake holder yang kemudian memanfaatkan jasa para lulusan PTIIK.
“Hal ini penting agar kurikulum yang kita berikan saat perkuliahan kemudian dapat benar-benar berguna saat diterapkan di dunia kerja,” ujarnya.
Diharapkan juga ke depannya PTIIK dapat membentuk suatu organisasi Alumni khusus lulusan PTIIK, untuk memudahkan pengumpulan data lulusan/ alumni dan meningkatkan peran serta alumni dalam penegmbangan PTIIK. [dna]