Edukasi IT Bagi Masyarakat Malang Lewat MMIT

Edukasi IT Bagi Masyarakat Malang Lewat MMIT

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PTIIK menggelar kegiatan bertajuk MALANG MELEK IT (MMIT). Kegiatan yang merupakan program kerja dari Kementrian PSDM divisi Pengabdian Masyarakat ini, rencananya akan dilaksanakan selama satu periode kepengurusan BEM PTIIK yang dilaksakan secara periodik sebulan sekali.

Selain sebagai salah satu bentuk perwujudan nyata implementasi Tri Dharma perguruan tinggi dalam penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat, dengan MMIT ini maka masyarakat umum di Malang baik pelajar, mahasiswa, maupun non mahasiswa dapat memperoleh kesempatan mengikuti pelatihan IT.

MMIT I digelar Minggu, 28 April 2013 di Laboratorium Komputer PTIIK dengan dihadiri sekitar 40 peserta yang terdiri dari siswa/i SMAN 4 dan SMAN 10 Malang. Para peserta memperoleh materi tentang Mobile Application dengan pemateri Dwi Hardyanto, salah satu anggota dari Raion Studio, salah satu LSO di PTIIK yang concern dalam pengembangan berbagai aplikasi mobile.

Herlambang Priyo Utomo, ketua pelaksana MMIT mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya teknologi informasi serta memberikan arahan pada masyarakat agar dapat memanfaatkan IT secara benar.
“Dengan adanya acara ini saya harap dapat meningkatkan kepedulian seluruh lapisan masyarakat terhadap pentingnya teknologi informasi. Nantinya kita harap mereka tidak  lagi meremehkan apa yang namanya IT. Lalu kita juga ingin menghilangkan stigma bahwa IT itu hanya untuk kaum beruang. Selain itu, kita juga mengarahkan masyarakat agar dapat memanfaatkan IT dengan sehat. Bukan terjerumus menjadi pecandu internet,” jelasnya.

Para siswa/i yang menjadi peserta dalam MMIT I sangat antusias. Hal ini terlihat dari keseriusan peserta dalam menerima materi serta respon balik berupa pertanyaan yang banyak dari peserta. Para peserta semakin semangat dalam menerima materi karena kegiatan MMIT dikemas dalam suasana yang menyenangkan, tidak seperti penyampaian pelajaran pada siswa di kelas, tapi lebih seperti belajar sambil bermain.

Diharapkan MMIT ini tidak hanya berhenti dalam satu periode kepengurusan BEM PTIIK saja, namun dapat dijadikan tradisi untuk BEM PTIIK pada periode selanjutnya. (Fidila/dna)