Tingginya Minat Mahasiswa PTIIK Belajar Membuat Aplikasi Mobile
Hari libur perkuliahan ternyata tidak menyurutkan minat mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) UB untuk mengikuti Workshop Game Programming (20/4). Workshop yang digelar oleh Raion Studio, salah satu LSO di PTIIK ini dihadiri oleh sekitar 40 peserta.
Claudio Fresta Suharno, selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut mengatakan bahwa sebenarnya jumlah peminat yang ingin mendafar kegiatan ini sangatlah banyak, akan tetapi karena keterbatasan ruang yang disediakan maka jumlah peserta dibatasi maksimum 40 orang. Karena tingginya minat peserta yang ingin mendaftar, kuota 40 peserta yang disedikan sudah terpenuhi hanya dalam waktu 2 jam setelah pendaftaran dibuka.
“Awalnya kita targetkan untuk membuka pendaftaran selama empat hari, tapi ternyata banyak sekali yang berminat. Sampai-sampai hanya dalam waktu dua jam saja kami sudah mendapat 40 peserta. Kami juga terpaksa menolak beberapa mahasiswa yang mau mendaftar karena memang keterbatasan ruangan,” jelas mahasiswa PTIIK angkatan 2011 ini.
Dua orang pemateri yang dihadirkan dalam workshop ini masih menyandang status sebagai mahasiswa PTIIK, akan tetapi mereka telah memiliki kemampuan dan pengalaman di berbagai kompetisi pembuatan aplikasi mobile. Dwi Hardyanto (2011) adalah finalis Mobile Games Developer War 4 Rookie (MGDW 4 Rookie) dan Hanas Subakti adalah pemenang beberapa kompetisi pembuatan aplikasi mobile, termasuk raihan prestasinya yang terbaru adalah sebagai pemenang kategori Best Local Content MGDW 3. Seperti kita ketahui MGDW adalah sebuah kompetisi pembuatan mobile games bergengsi yang digelar oleh Nokia Developer.
Dalam kesempatan itu Dwi sebagai pemateri pertama memberi berbagai pengetahuan tentang besarnya market opportunity dalam pengembangan aplikasi mobile. Selain itu Dwi juga memberikan materi dasar tentang bagaimana melakukan coding di nokia Asha. Sementara itu Hanas yang memberikan materi teknis tentang logika coding, seperti bagaimana membuat gambar bergerak, bagaimana menerima masukan dari user, dan lain sebagainya.
Para peserta yang hadir dapat langsung mempraktekkan berbagai materi yang disampaikan Dwi dan Hanas, karena sebelumnya telah diinformasikan bahwa peserta yang mengikuti workshop ini wajib untuk membawa laptop yang telah diinstal SDK Nokia 2.0, yaitu tools untuk developing aplikasi J2ME Nokia Asha full touch.
Untuk meminimalisir kesalahan, para peserta juga didampingi oleh beberapa panitia yang selalu siap untuk memberikan pengarahan dan penjelasan selama praktek coding berlangsung.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, akan lebih banyak lagi mahasiswa PTIIK yang semakin paham dan mampu membuat sebuah aplikasi game mobile.
“Harapannya minimal peserta bisa membuat game untuk mobile, khususnya Nokia Asha. Tapi lebih bagus lagi kalau ada yang sampai mau ikut kompetisi pembuatan aplikasi mobile atau memasukkan aplikasinya ke Nokia Market. Nanti kami dari Raion Studio akan selalu siap membantu, meski diluar workshop ini,” ujar Claudio Fresta. [dna]