Dr.Eng. Herman Tolle: Berbagi Ilmu Itu Pahala

Dr.Eng. Herman Tolle: Berbagi Ilmu Itu Pahala

Dr.Eng. Herman Tolle, ST., MT.. Mungkin nama tersebut masih agak asing bagi para mahasiswa Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) UB. Maklum saja, karena beliau adalah dosen yang baru akan mengajar mahasiswa PTIIK pada semester ganjil TA. 2013/2014 mendatang. Beliau baru bergabung kembali dengan PTIIK bulan ini, setelah sekitar 4,5 tahun menyelesaikan studi Doctoral Program on Information Science di Saga University Jepang. Pria kelahiran Ambon 1974 silam ini menyelesaikan studi S1 Teknik Elektronya di UB, S2 Teknik Elektro di ITB dan kemudian mendapatkan beasiswa dari Saga University untuk menempuh program doktornya.

Karirnya sebagai dosen dimulai sejak lolos dari program karya siswa UB 2003 dan kemudian mendapat kesempatan untuk mengajar di jurusan Teknik Elektro FT UB. Selama 5 tahun mengabdi di UB, beliau sempat menjabat sebagai Training Coordinator UPT Pusat Komputer UB dan tergabung sebagai anggota tim konsep TIK UB. Pada tahun 2008 beliau lolos seleksi beasiswa doktoral program dari Saga University, sehingga harus bertolak ke Jepang untuk memperdalam ilmunya di bidang Information Science.

Meski sebenarnya untuk mendapatkan gelar doktornya hanya perlu membuat sebuah jurnal publikasi internasional, Herman Tolle telah membuat 10 jurnal publikasi internasional dengan mengangkat berbagai bidang topik, antara lain e-learning, image processing, information extraction, dan search engine. Berbagai jurnalnya yang telah disitasi oleh 38 jurnal lain dapat diakses di google scholar. Ketekunan Dr.Eng. Herman Tolle ini membuatnya berhasil menyelesaikan studi program doktornya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu beliau tidak langsung kembali ke Indonesia, karena masih harus menyelesaikan rangkaian program beasiswanya dengan menjadi pengajar postdoctoral di Saga University.

Kesempatannya untuk menginjakkan kaki di negeri sakura ini tidak kemudian hanya digunakan untuk melakukan kegiatan formal di universitas saja. Untuk mengisi waktu luangnya Dr.Eng. Herman Tolle juga sempat membuat berbagai aplikasi  digital, seperti situs TV streaming (MiruTV.com) dan search engine untuk mendukung e-learning (eldoxea.com dan eldoxea.com/video). Beda eldoxea ini dengan search engine yang lain, dapat mempermudah pengguna yang ingin mencari materi atau data yang memiliki format file pdf, doc dan ppt. Sementara untuk eldoxea video khusus untuk mencari video pembelajaran online.
“Sebenarnya untuk MiruTV itu saya terispirasi situs serupa. Karena sebelumnya sering melihat TV streaming buatan orang, lalu saya pikir kenapa tidak mencoba membuat TV streaming buatan saya sendiri. Sampai sekarang yang mengunjungi situs TV streaming saya lumayan. Ada sekitar tiga ribu IP setiap harinya,” jelas beliau.

Di tengah kesibukannya, beliau juga sempat melakukan presentasi kebudayaan Indonesia di beberapa sekolah Jepang setara SMP dan SMA.
“Jadi di sekolah Jepang memang ada materi khusus memperkenalkan negara-negara di dunia. Saya pernah mempresentasikan tentang kebudayaan Indonesia di beberapa SMP dan SMA di sana. Saya sampai ajarkan bermain angklung pada mereka,” cerita beliau ramah.

Selain concern pada pengembangan keahliannya di bidang IT ternyata Dr.Eng. Herman Tolle juga memiliki bakat di bidang seni. Hal ini terbukti dengan keberhasilan 4 konser band bentukan beliau dengan teman-teman dari berbagai negara saat studi di Saga University. Selain itu beliau juga pernah mendapat kesempatan untuk ikut berperan sebagai figuran dalam film drama korea Marrying with Mafia 4  .
“Saya di sana (read: Jepang) juga sempat bentuk band. Padahal saya cuma sedikit bisa main gitar dan piano, tapi selama di sana sempat buat empat kali konser yang pengunjungnya banyak sekali. Saya sampai kaget. Lalu saya juga main sebagai figuran juga di film korea walau cuma muncul 3 menitan kalau tidak salah,” kenangnya senang.

Kini sekembalinya beliau di PTIIK, Herman Tolle berniat untuk memberikan segala ilmu yang dimilikinya demi untuk perkembangan para mahasiswa yang kelak dapat membuat negara Indonesia menjadi lebih baik.
“Menurut saya untuk cari uang itu bisa lewat jalan lain. Tapi dengan mengajar saya bisa berbagi ilmu ke orang lain dan itu adalah pahala. Saya berharap ada yang bisa saya lakukan untuk negara ini. Saya rasa dengan mengajar saya bisa berbagi tidak hanya ilmu tapi juga motivasi hidup untuk membentuk mahasiswa menjadi lebih baik, sehingga kemudian dapat membawa negara kita ini ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. [dna]