PTIIK Juara III Lomba Kreasi Jilbab Peringatan Hari Ibu UB
Pambayun Wulan Utami dan Linda Ilfiana Mahalesi yang menjadi perwakilan PTIIK dalam lomba kreasi jilbab/hijab untuk kategori acara ke kantor Jumat (21/12), berhasil meraih juara III. Dalam acara yang digelar oleh UAKI dan PPA UB untuk memperingati hari ibu ini Pambayun Wulan Utami berperan sebagai model, dan Linda Ilfiana Mahalesi sebagai penata kreasi jilbab. Pambayun yang kesehariannya bekerja sebagai staff kerjasama PTIIK mengatakan bahwa dalam lomba ini dirinya bersama tim mengangkat tema pakaian kantor yang rapi dan formal namun tetap santai.
Baju garis-garis berbahan chiffon, celana kain berwarna gelap dan tas kerja hitam berhasil dipadukan dengan jilbab biru tua dan putih menjadi gaya busana ke kantor yang apik. Menurut Pambayun, dalam lomba ini setiap peserta diberikan waktu 20 menit untuk ber-makeup dan mengkreasikan jilbab sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. Setelahnya para peserta yang berperan sebagai model harus memperagakan busananya didepan para juri. Pambayun mengaku bahwa dirinya tidak menyangka bisa merebut juara ketiga, karena peserta perwakilan dari fakultas lainnya juga menyajikan kreasi jilbab dan gaya busana ke kantor yang bagus-bagus dan trendi.
“Tidak terpikir bisa dapat juara ketiga ini. Karena saya juga tidak pernah ikut acara seperti ini. Selain itu peserta lain juga bagus-bagus dan kebanyakan pakai blazer rapi,” ujarnya.
Untuk bersiap menghadapi lomba ini para perwakilan PTIIK telah membuat konsep dan berlatih sejak dua hari sebelum hari H. Linda mengatakan bahwa berkat latihan itu, maka dirinya tidak terlalu menemukan masalah berarti saat lomba.
“Tidak terlalu ada masalah waktu lomba, karena kita sebelumnya sudah latihan. Kita malah sempat bercanda dan selesai lebih dulu sebelum waktu 20 menit yang diberikan habis,” jelas Linda yang kesehariannya sebagai staff konseling PTIIK.
Sementara itu Ibu Sabriyansah dan Dewi Wijayanti yang mewakili PTIIK dalam kategori lomba Jilbab untuk acara pesta tingkat ibu-ibu DWP UB, terpaksa harus mengakui keunggulan peserta lainnya dan tidak dapat membawa pulang tropi juara. Menurut Dewi kekalahan itu dikarenakan kurangnya keberanian dalam berkreasi.
“Menurut saya kita kurang berani dan kurang percaya diri saja. Sementara peserta lain begitu all out dengan pakaian, aksesoris dan make up yang eye catching. Pakaian dan jilbab yang kita tampilkan juga warnanya terlalu soft sehingga mungkin kurang menarik juga menurut juri,” jelas Dewi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Ketua PTIIK.
Untuk diketahui, dalam lomba yang kreasi jilbab/hijab ini para peserta dibagi dalam dua kategori yaitu kategori lomba untuk tingkat ibu-ibu DWP UB dan tingkat mahasiswa. Untuk lomba tingkat ibu-ibu DWP UB dibagi lagi dalam dua kategori, yaitu kategori jilbab untuk acara ke kantor dan kategori Jilbab untuk acara ke pesta. Sementara itu untuk tingkat mahasiswa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori jilbab untuk kuliah, acara pesta dan kategori lomba fotografi. Untuk kategori kreasi jilbab kantor bagi ibu-ibu, juara pertama direbut oleh perwakilan kantor pusat dengan skor 129. Juara kedua didapatkan perwakilan Fakultas Pertanian dengan skor 122. Sementara perwakilan PTIIK yang duduk diposisi ketiga mengumpulkan skor total 112. Untuk kreasi jilbab ibu-ibu kategori pesta, juara pertama,kedua,dan ketiga masing-masing adalah: Fakultas Pertanian (132), vokasi (130,5) dan Fakultas Hukum (122,5). (dna)