Penjajakan Kerjasama Kurikulum Kampus Merdeka Prodi PTI FILKOM UB dan UM

Penjajakan Kerjasama Kurikulum Kampus Merdeka Prodi PTI FILKOM UB dan UM

Diberlakukannya kebijakan Kampus Merdeka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI) membuka kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa dalam menuntut ilmu. Tidak hanya belajar di program studi atau universitas tempatnya terdaftar, kini mahasiswa bisa menikmati pengalaman belajar di program studi bahkan universitas lain. Untuk mewujudkan Kurikulum Kampus Merdeka yang mampu memenuhi kebutuhan mahasiswa, maka Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) banyak melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.

Salah satunya, pada Selasa (18/8/2020) Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) FILKOM UB menerima kunjungan dari Prodi PTI Universitas Negeri Malang (Prodi PTI UM) dengan agenda penjajakan kerjasama pelaksanaan Kurikulum Kampus Merdeka. Pertemuan dilakukan di gedung F lantai 7 FILKOM dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan. Tiga orang perwakilan UM yang hadir adalah Aji Prasetya Wibawa, S.T., M.M.T., Ph.D. (Ketua Jurusan dan Koordinator Prodi S2 Teknik Elektro), Heru Wahyu Herwanto S.T., M.Kom (Ketua Divisi ISDM Pusat TIK) dan Dr. Yuni Rahmawati, S.T., M.T. (Koordinator Prodi S1-PTI dan S1-PTE). Sementara itu perwakilan FILKOM UB yang menyambut adalah Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., M.T., Ph.D. (Dekan), Herman Tolle, Dr. Eng., S.T., M.T. (Wakil Dekan I Bidang Akademik), Issa Arwani, S.Kom., M.Sc. (Ketua Jurusan Sistem informasi/ Ketua JSI) dan Satrio Agung Wicaksono, S.Kom., M.Kom. (Sekretaris JSI).

Dalam pertemuan tersebut dibahas bentuk dan mekanisme Kerjasama yang akan dilaksanakan. Selain itu dibahas pula mata kuliah apa saja yang dapat diambil oleh mahasiswa lintas universitas ini. Disampaikan oleh Issa bahwa saat ini Prodi PTI FILKOM UB membutuhkan mata kuliah pedagogi. Sementara itu dari Prodi PTI UM dituturkan Dr. Yuni membutuhkan mata kuliah di bidang sistem informasi.

“Harapannya kerjasama ini bisa segera diwujudkan. Untuk proses yang lebih mudah sebaiknya tidak melibatkan keuangan. Misalkan dengan pertukaran pelajar saja. Jumlah mahasiswa yang dipertukarkan sama dan bobot mata kuliah atau sks yang diambil juga sama. Selanjutnya bisa dibuat paparan skema lintas prodinya dan juga dibuat Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) untuk mekanisme lebih detilnya,” ujar Herman Tolle. [dna]