Mariteam Raih Gold Medal dalam Youth Entrepreneurship Symposium 2019 di Singapura

Mariteam Raih Gold Medal dalam Youth Entrepreneurship Symposium 2019 di Singapura

Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya yang menamakan dirinya Mariteam berhasil menjadi Champion dan meraih gold medal dalam ajang internasional Youth Entrepreneurship Symposium 2019 (YES 2019) di Singapura (7-8/9/2019). Mereka adalah Annisa Jasmine Sjachputri (FIA/2017), Baariq Fairuuz Azhar (FILKOM/2017) dan Rayhan Alya Charul (FILKOM/2017). Final kegiatan ini diselenggarakan pada 7 – 8 September 2019 di PSB Academy, Singapura.

Mariteam berhasil menjadi team terbaik dalam kompetisi tersebut setelah menyisihkan 40 tim lainnya yang berasal dari Indonesia dan berbagai negara di Asia antara lain Singapura, Kamboja, Filipina dan Mesir. Disampaikan oleh Baariq bahwa seleksi diawali dengan tahapan unggah abstrak bisnis yang diseleksi. Peserta terpilih sebanyak 40 tim dan individu kemudian diundang ke Singapura untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. Pada hari pertama (7/9/2019) di Singapura para peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti talkshow business coaching dan konseling dengan berbagai praktisi startup asal Singapura. Pada hari kedua (8/9/2019) baru dimulailah kompetisi antar peserta. Kompetisi final dibagi dalam tiga tahapan. Pertama, sejumlah 40 tim yang hadir diminta menyampaikan gambaran singkat bisnisnya untuk kemudian diseleksi dan diambil 20 tim terbaik. Selanjutnya 20 tim terpilih diminta untuk kembali melakukan presentasi dihadapan dewan juri dengan menitikberatkan pada aspek marketing dan financial projection. Dari seleksi tersebut diambil lima tim terbaik untuk kembali harus melakukan presentasi. Tapi pada presentasi tahap akhir ini para finalis yang terdiri adri 2 tim indonesia dan 3 tim Singapura tidak lagi hanya menjelaskan rencana bisnisnya pada juri di kelas. Para finalis harus melakukan presentasi di auditorium dengan disaksikan juri, pemateri workshop dan peserta lainnya. Presentasi akhir ini lebih menitikberatkan pada penjelasan tentang investment dan business sustainablity.

Dengan raihan prestasinya tersebut Mariteam berhak atas dana pengembangan senilai SGD 2.000. tidak hanya itu, Baariq mengaku dirinya bersama tim mendapat banyak manfaat dari keikutsertaannya dalam kompetisi tersebut. Antara lain adanya kesempatan untuk memperoleh tambahan ilmu dari para praktisi startup dari berbagai negara di Asia Tenggara dan juga kesempatan membangun networking dengan sesama mahasiswa, peneliti maupun perusahaan asal Singapura.

Untuk diketahui, dalam kompetisi tersebut Mariteam membuat business plan sebuah web & mobile apps yang juga diberinama Mariteam. Dijelaskan Baariq, Mariteam adalah online platform berbasis E-Commerce dalam bidang perikanan dan kelautan. Sistem dari platform ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi para nelayan untuk bisa memasarkan hasil tangkapannya langsung kepada restoran atau konsumen dalam jumlah besar.

“Jadi konsepnya business to business. Sehingga tidak bermaksud untuk menghilangkan peran tengkulak pada penjualan konsep end to end,” jelas Alya.

Dengan adanya Platform Mariteam ini diharapkan para nelayan bisa langsung terhubung pada pengguna hasil tangkapan yang bisa membeli dalam skala besar seperti restoran, sekaligus mengoptimalkan harga dan keuntungan yang bisa diperoleh nelayan. Aplikasi Mariteam ini juga didesain untuk mudah digunakan para nelayan. Kedepannya platform Mariteam direncanakan untuk terus dikembangkan agar bisa memberikan edukasi, yaitu dengan menambahkan kolom berita yang mengupdate informasi terkini tentang perikanan dan kelautan. [dna]