Terangkan Teknologi AR & VR, Dosen FILKOM UB Bagikan Ilmu di Fakultas Teknik Universitas Islam Kadiri

Terangkan Teknologi AR & VR, Dosen FILKOM UB Bagikan Ilmu di Fakultas Teknik Universitas Islam Kadiri

Salah satu dosen Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) Tri Afirianto, ST., MT. menjadi narasumber utama pada Seminar Teknik 2022 yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik, Universitas Islam Kadiri. Seminar dengan tema teknologi AR dan VR menyongsong Society 5.0 ini dilaksanakan secara langsung di gedung FT, Universitas Islam Kediri pada Sabtu (29/1/2022) dengan dihadiri Dekan FT, Universitas Islam Kadiri, Riska Nurtantyo Sarbini, ST, MT yang didampingi Ketua Prodi Teknik Elektro dan Ketua Prodi Teknik Komputer.

Dalam sambutannya Riska menyampaikan terima kasih kepada Tri Afirianto yang sudah berkenan untuk membagikan ilmu dan sharing mengenai teknologi AR dan VR kepada mahasiswa FT, Universitas Islam Kadiri. Selain itu Riska juga menyampaikan kepada para mahasiswa untuk berani dan tertarik mempersiapkan tugas akhir atau skripsinya dengan mengambil penelitian di bidang AR dan VR. AR memiliki banyak potensi di dalam industri dan penelitian akademis. Augmented Reality merupakan sebuah trend teknologi saat ini, yang memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan.

Memasuki materi Tri Afirianto menyampaikan beberapa topikmenarik, diantarannya Penjelasan mengetahui perbedaan Society dan Industrial Society, perbedaan AR & VR, perkembangan AR & VR pada Society 5.0, dan lapangan kerja yang mungkin pada society 5.0

“Perkembangan AR dan VR Indonesia sebenarnya sudah cukup besar. Hal ini jika dilihat dari implementasi teknologi tersebut di berbagai bidang, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, hiburan dan lain sebagainya”, terang Tri Afirianto.

Selanjutna Tri Afi menyampaikan meski tentu belum digunakan secara umum dan dapat diakses oleh semua orang, praktek penggunaan AR dan VR sudah dekat dengan kehidupan masyarakat. Mulai dari sektor edukasi, hiburan hingga keperluan industri. Kekurangan utama mengapa teknologi ini masih belum dapat digunakan secara luas mungkin ada pada faktor teknis serta biaya yang tidak kecil.

Perkembangan AR dan VR tidak akan lepas dari peran masyarakat dan pemerintah karena AR dan VR adalah teknologi yang bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Pengembangan yang baik serta adaptasi yang dilakukan masyarakat akan jadi kunci terus tumbuhnya AR dan VR di Indonesia.[drn]