Delegasi FILKOM Wakili Tim UB di Divisi KRSBI Humanoid Kontes Robot Indonesia 2021
Senin (27/9/2021) Kontes Robot Indonesia (KRI) adalah kegiatan kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. KRI diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kontes Robot Indonesia ini dapat diikuti oleh tim mahasiswa pada Perguruan Tinggi yang tercatat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
KRI 2021 diselenggarakan secara bertahap dimulai dengan Kontes Tingkat Wilayah yang diselenggarakan di 2 (dua) wilayah. Wilayah I mencakup Indonesia bagian Barat dan Wilayah II mencakup Indonesia bagian Timur. Sejumlah tim terbaik pada Kontes Tingkat Wilayah akan diundang untuk ikut serta pada Kontes Robot Indonesia 2021 Tingkat Nasional. Dalam kompetisi ini Universitas Brawijaya sendiri tergabung di wilayah timur.
Pada KRI yang dilakukan secara daring ini, tim peserta menampilkan robotnya di kampus masing-masing, yang ditayangkan secara daring melalui mekanisme video conferencing.
KRSBI 2021 Humanoid terdiri atas 3 (tiga) kategori Technical Challenge (TC), yaitu Lomba Lari 12 m (LL), Lomba Menggiring Bola (LMB) dan Lomba Kerjasama Robot (LKR). Tim dari UB yang diwakili oleh para mahasiswa FILKOM, yaitu Randi Christian Saputra (TEKKOM 2019); Farras Nabil (TEKKOM 2018); Abim Renara Palwa Luktagara (TEKKOM 2019); Mochammad Zava Abbiyansyah (TEKKOM 2019) dengan dosen pendamping dan pembimbing Rizal Maulana, S.T., M.T., M.Sc. berpartisipasi di kategori Lomba Lari 12 m (LL) dan Lomba Menggiring Bola (LMB).
Dalam divisi KRSBI lapangan yang harus disediakan adalah lantai datar yang minimal berukuran 5 m x 8 m. Lapangan tidak harus menggunakan rumput (sintetis) (lapangan dengan lantai keramik juga diperbolehkan). Pada pojok-pojok tertentu di lapangan harus dipasang kamera pantau yang terhubung ke video conference ketika kompetisi tengah berlangsung. Dari kamera-kamera inilah para juri dan panitia akan memantau penampilan atau unjuk kerja dari suatu tim robot sekaligus melakukan penjurian.
Menurut Rizal Maulana, kali FILKOM hanya dapat menggunakan satu robot yang digunakan dalam dua kategori lomba, karena dalam kategori kerjasama robot dibutuhkan minimal 2 robot, dan tim dari FILKOM tidak dapat mengikuti kategori tersebut karena ada sedikit masalah pada robot kedua. Tentunya bukan hal yang mudah karena saingan dari UB berasal dari Universitas terkemuka yang ahli di bidang robotik, sebut saja Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, dan masih banyak lagi. Selain itu faktor usia dari robot yang dimiliki oleh FILKOM sudah cukup tua, dimana berusia 11 tahun dengan robot pesaing yang lebih muda dan terupgrade. Tetapi hal tersebut juga menjadi motivasi tersendiri dari Tim FILKOM untuk berusaha lebih baik dan mencapai target lolos di tingkat nasional. Mari kita dukung selalu perjuangan Tim dari FILKOM dalam ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2021 agar dapat membawa nama baik universitas dan fakultas tercinta (drn)