Upaya Peningkatan Layanan Internet di FILKOM UB

Upaya Peningkatan Layanan Internet di FILKOM UB

Dalam upaya memberikan layanan yang lebih baik untuk menunjang aktivitas pembelajaran, maka Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) kini dalam proses melakukan peningkatan layanan internet khususnya pada jaringan nirkabel. Kebutuhan akan internet disadari sebagai hal yang esensial bagi mereka yang mendalami ilmu komputer atau yang berkecimpung di dunia Teknologi Informasi (TI). Berdasarkan feedback pengguna yang didapat selama ini permasalahan gangguan internet seringkali dialami pada jaringan nirkabel. Hal ini disampaikan oleh Ivan Yulfrian, S.Kom selaku staf unit Pengelola Sistem Informasi, Infrastruktur TI dan Kehumasan (PSIK) FILKOM.

“Terkait internet lambat yang dimaksud itu mungkin wifi ya. Kalau wifi memang tidak mungkin tidak ada masalah. Pasti ada saja masalahnya karena kaitannya dengan jaringan yang tidak terlihat menggunakan media perantara udara. Berbeda dengan jaringan kabel yang terlihat jalurnya lebih mudah manajemennya dan kalau ada kerusakan mudah diidentifikasi dan diperbaiki,” jelas Ivan.

Disampaikan oleh Ivan bahwa FILKOM selalu mengupayakan yang terbaik untuk memberikan layanan internet di seluruh area gedung FILKOM bagi para pengguna. Cara yang dilakukan adalah dengan mendapatkan masukan dari para ahli jaringan baik dosen yang ahli dalam bidang tersebut maupun Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi UB (UPT TIK UB).

“Kita sudah berusaha sejak tahun 2012 melakukan riset tentang bagaimana memanajemen wifi yang baik dan optimal. Banyak masukan yang kami terima dan kemudian diterapkan. Mulai dari satu kelas dipasang dua access point yang saat itu masih beroperasi pada 802.11 b dan g hingga menggunakan wifi yang manajemennya tersentral” ungkap Ivan.

Hingga tahun 2013, wifi dengan sistem manajemen tersentral tersebut bisa berjalan stabil. Namun mulai awal tahun 2014 sudah terganggu karena banyaknya pengguna internet di FILKOM yang menggunakan tethering yaitu teknologi berbagi koneksi internet antar smartphone atau mobile device lainnya. Tethering ataupun penggunaan access point selain yang telah disiapkan oleh FILKOM tersebut disampaikan oleh Ivan dapat mengganggu kelancaran sistem wifi yang ada di FILKOM. Oleh karena itu diharapkan kedepan penggunaan access point dapat terstandarisasi. Bagi pengguna layanan internet di FILKOM yang membutuhkan access point tidak disarankan untuk memasang sendiri karena akan mengganggu access point pengguna yang lain. Untuk mendapatkan solusi penyediaan access point tersebut pengguna dapat berkonsultasi ke unit PSIK di ruang B1.1.

Gambar 1: Utilisasi Frekuensi 2,4Ghz di lingkungan FILKOM UB sudah mencapai angka kritis

“Jika saat ini ada yang sudah memiliki access point sendiri diharapkan bisa dinonaktifkan terlebih dahulu. Konsultasikan dengan PSIK nanti kami upayakan access point dari kita dan diberikan teknologi yang sama supaya manajemen lebih mudah,” jelas Ivan.

Untuk diketahui mulai awal tahun 2017 FILKOM telah melakukan pengadaan perangkat access point baru yang lebih baik dari sebelumnya, karena telah memiliki teknologi Multiple Input – Multiple Output (MIMO) yang mampu secara otomatis memilih cara transmisi yang paling efisien apakah secara serentak ke beberapa perangkat atau secara berurutan ke perangkat individual. Teknologi ini sangat cocok untuk access point dengan banyak pengguna karena dapat meningkatkan kinerja jaringan secara total sehingga meningkatkan layanan akses pengguna.

“Kita memilih perangkat yang menerapkan teknologi terbaru dan terbaik di kelasnya. Sebagai contoh teknologi Event-driven Radio Resource Management untuk airtime fairness. Rata-rata pengguna akses internet di seluruh gedung FILKOM per-harinya mencapai kisaran 1.000 hingga 1.500 user. Kalau ada event bisa sampai 2.000 user,” ungkap Ivan. [psik filkom]