Mahasiswa FILKOM Raih Posisi 2nd Runner Up SMANISDA Open Debate Competition 2017

Mahasiswa FILKOM Raih Posisi 2nd Runner Up SMANISDA Open Debate Competition 2017

Muhammad Fauzi (Informatika/2013) salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) bersama dua mahasiswa UB lainnya Chairun Nisa Huwaida (FISIP/2014) dan Sistha Widyadari (FTP/2015) berhasil meraih posisi 2nd Runner Up dalam ajang SMANISDA Open Debate Competition 2017 (28-29/4/2017). Kompetisi tingkat nasional ini diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Sidoarjo, Jawa Timur. Selain menjadi 2nd runner up sebagai tim, secara perorangan Fauzi juga menjadi 9th best speaker dalam kompetisi tersebut. Untuk bisa memperoleh posisi tersebut Fauzi beserta tim harus terlebih dahulu menyisihkan 23 tim lainnya yang berasal dari masyarakat umum ataupun dari berbagai universitas di Indonesia, antara lain UB, UGM, UNESA dan UNAIR.

Sistem yang diberlakukan pada kompetisi debat kali adalah Asian Parliamentary dimana dalam setiap putaran terdapat dua tim (1 tim pro dan 1 tim kontra) yang masing-masing terdiri atas 3 anggota. Terdapat empat babak yang harus dilalui peserta dalam kompetisi ini terdiri atas babak pra eliminasi, quarter final, semi final dan final. Diakui Fauzi dirinya bersama tim terpaksa harus gugur di babak semifinal dan mendapat posisi akhir sebagai 2nd runner up karena kurang responsive terhadap kasus lawan pada babak semi final. Diharapkan pada kompetisi mendatang tim perwakilan UB dapat meningkatkan lagi prestasinya.

“Kami berharap semoga pihak kampus juga dapat mempermudah pengurusan surat dispensasi bagi anggota tim yang akan mengikuti kompetisi. Selain itu semoga bibit baru debater Universitas Brawijaya bisa berkembang dan bisa menjadi debater handal yang membawa nama harum Universitas Brawijaya,” ungkap Fauzi.

Untuk diketahui Fauzi dan kedua rekan satu timnya merupakan mahasiswa UB yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris Universitas Brawijaya (FORMASI UB). Dijelaskan oleh Fauzi bahwa pada pendelegasian tim dalam kompetisi ini, FORMASI UB sengaja menerapkan program Pro-Ams (Pro & Amateurs) bagi tim yang diturunkan. Program ini bertujuan untuk keperluan regenerasi debater baru yaitu mahasiswa angkatan 2015 dan 2016 yang belum pernah menjuarai kompetisi. Dalam program ini debater baru dipasangkan dengan debater yang sudah berpengalaman, sehingga dapat terjadi transfer pengetahuan antar debater yang kemudian diharapkan dapat memperkuat keahlian debater baru.

“Pada kompetisi ini saya dan Aida didelegasikan untuk membimbing angkatan 2015 yaitu Sistha Widyadari yang belum pernah mengikuti kompetisi debat nasional sebelumnya,” jelas Fauzi. [psik filkom]