Rangkuman Kegiatan Pertemuan Rutin ke 5 Pusat Kajian Geoinformatika

Rangkuman Kegiatan Pertemuan Rutin ke 5 Pusat Kajian Geoinformatika

Pada tanggal 13 Maret 2015 Pusat Kajian Geoinformatika Universitas Brawijaya melaksanakan pertemuan rutin kelima. Pada pertemuan ini, Ibu Candra Dewi, S.Kom, M.Sc mempresentasikan on-going research yang berjudul “Pengembangan Sistem Monitoring Tanaman Atsiri Berbasis Teknologi Penginderaan Jauh di Kabupaten Blitar”. Tanaman atsiri merupakan salah satu bidang unggulan UB (Universitas Brawijaya). Salah satunya adalah penerapan technopark UB di Kesamben. Tanaman atsiri 85% ditanam di Indonesia yang kemudian diolah sebagai pemenuhan kebutuhan dunia. Salah satu ciri utama minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas, karena itu minyak ini banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan wewangian dan kosmetika. Menurut Mangun (2006), dari 70 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di pasaran internasional, sekitar 9-12 macam atau jenis minyak atsiri yang disuplai dari berbagai tanaman di Indonesia seperti serai wangi, akar wangi cengkeh, nilam dan pala di produksi menjadi minyak atsiri. Berdasarkan paparan tersebut, minyak atsiri memiliki potensi yang besar untuk dibudidayakan di Indonesia.

Untuk mengoptimalkan proses budidaya tanaman atsiri di Indonesia, Ibu Candra Dewi, S.Kom, M.Sc mengusulkan penelitian penerapan teknologi penginderaan jarak jauh. Hal ini dilatarbelakangi oleh faktor lemahnya sistem keterbaruan data Dinas Pertanian dan Perkebunan yang cenderung berbeda dengan kondisi lapangan. Penelitian ini menggunakan data dari Lansat 8 dengan resolusi 30m/pixel. Melalui penelitian ini diharapkan survey dapat memanfaatkan teknologi penginderaan jarak jauh dengan menggunakan citra satelit, sehingga memudahkan proses identifikasi jenis tanaman atsiri dan proses inventarisasi data. Selanjutnya, berdasarkan data tersebut dapat dibuat model pertumbuhan tanaman. Penelitian dilaksanakan di area Kesamben, Kabupaten Blitar. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan yang dilaksanakan selama 3 tahun. Pada tahun pertama, akan dilaksanakan identifikasi, model pertumbuhan, dan klasifikasi (membedakan tanaman atsiri dan bukan, membedakan kualitas,dan membedakan usia tanaman). Pada tahun kedua, akan dilaksanakan sistem monitoring tanaman atsiri. Pada tahun ketiga, akan dilaksanakan optimasi model, analisis citra, hingga menganalisis perbedaan antara hasil citra satelit dan UAV. Saat ini sudah 3 mahasiswa S1 yang terlibat dalam penelitian ini, dan masih terbuka kesempatan bagi para mahasiswa S1 yang berminat pada topik skripsi tentang penginderaan jauh.

Referensi:

Mangun.  2006. Nilam.  Jakarta: PT  Penebar Swadaya