UAV: Visual Pusat Kajian Geoinformatika dalam Brawijaya University Expo 2015

UAV: Visual Pusat Kajian Geoinformatika dalam Brawijaya University Expo 2015

Universitas Brawijaya menyelenggarakan Brawijaya University Expo dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Brawijaya yang ke 52. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6-8 Maret 2015. Kegiatan ini dimeriahkan berbagai jenis acara dan lomba, diantaranya: Talk Show, Magician Show, Hijab UB Contest, Pameran Produk Unggulan, dan lain sebagainya. Pusat Kajian Geoinformatika berkontribusi dalam Pameran Produk Unggulan dengan menampilkan “Environmental Monitoring of Mine Activities Using Images from UAV”. Acara Pameran Produk Unggulan ini dilaksanakan di Gedung Student Center Universitas Brawijaya, tepatnya Pusat Kajian Geoinformatika bergabung dengan booth Fakultas Ilmu Komputer (d/h PTIIK).

UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau Pesawat Tanpa Awak ini dirancang dan dirakit oleh Bapak D.Sc.Fatwa Ramdani, S.Si., M.Sc. selaku Direktur Pusat Kajian Geoinformatika Universitas Brawijaya. UAV jenis ini pernah juga digunakan dalam proses pemantauan dampak lingkungan dan cakupan vegetasi di lokasi tambang. Upaya tersebut memanfaatkan aplikasi penginderaan jauh, dimana hal ini merupakan langkah penting dalam proses pengelolaan pertambangan. Seringkali survey terestrial dilakukan dengan cara konvensional yang dilakukan oleh pekerja dan langkah ini sangat memakan waktu dan biaya. Kehadiran UAV dinilai mampu menjawab kendala tersebut, karena UAV telah melalui implementasi yang menunjukkan bahwa UAV dapat mengumpulkan 104 gambar dengan cakupan luas area 9 ha selama kurang 7 menit. Selain itu, data yang dikumpulkan UAV terbukti dapat menghemat biaya, serta memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

Pada saat Pameran Produk Unggulan berlangsung, tidak sedikit siswa SMA yang penasaran dengan UAV yang dipamerkan. “Apakah memerlukan tempat yang luas seperti pesawat terbang pada umumnya?” tanya salah satu siswa SMA “Al Islam” Krian Sidoarjo. UAV ini tidak membutuhkan ruang yang luas untuk take off maupun landing. Proses perakitannya pun hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit dengan berat UAV 900 gram. UAV dilengkapi dengan automatic camera control dan menghasilkan foto orthomosaic yang siap digunakan untuk GIS (Geographic Information System). Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, UAV dapat menjadi solusi teknologi survey terestrial yang sustainable, reasonable, dan dinamis. [RIR,SAP]