Mahasiswa FILKOM UB Juara I Republic of IoT, Hackathon 2017

Mahasiswa FILKOM UB Juara I Republic of IoT, Hackathon 2017

Tim Ex yang beranggotakan empat mahasiswa Program Studi Teknik Komputer,Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) berhasil meraih juara I dalam kompetisi Republic of Internet of Things (RIoT), Hackhaton 2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) di Bandung (26 – 27/08/2017). Mereka adalah Mukmin (2014), Fungki Pandu Fantara (2014), Rafi Fajar Hidayat (2014) dan Tiara Mahardika (2016). Tim Ex pada kompetisi tersebut mengangkat hasil karyanya yang diberinama Park-Out yang merupakan hasil pengembangan dari Park Me, karya yang pernah menjadi runner up pada kompetisi Compfest 8 tahun 2016 lalu.

Park-Out sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengatasi sistem parkir di sebuah mall, supermarket ataupun gedung – gedung yang memiliki lahan parkir luas tetapi kurang termanfaatkan dengan baik. Park-Out dilengkapi dengan teknologi yang mampu membaca kondisi lahan parkir dengan mengunakan sensor magnet. Kemudian data kondisi tersebut dapat dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk informasi untuk pengguna yang dapat diakses melalui mobile device. Yang membedakan Park-Out dari Park Me adalah teknologi device yang digunakan. Pada Park-Out teknologi yang digunakan adalah device telah disediakan oleh panitia meliputi Alora Sensor Kit, Atilze Lora Shield serta ESPectro32.

“Di babak final Kita hanya diberi waktu 20 jam di venue lomba untuk merubah device di karya kita dengan device dari panitia. Setelah waktu selesai, para juri akan berkeliling ke meja setiap peserta untuk mendengarkan presentasi singkat mengenai karya yang dibuat.  Masing-masing peserta mendapat waktu tujuh menit untuk presentasi dan tanya jawab. Dari situ baru dipilih sepuluh tim terbaik untuk pitching di panggung mendemokan alat yang telah dibuat dengan durasi waktu lima menit,” jelas Tiara.

Sebelum masuk ke babak final setiap peserta RIoT Hackhaton 2017 harus melalui seleksi proposal. Dari semua proposal yang masuk dari peserta di seluruh Indonesia dipilih 30 finalis untuk mengikuti selanjutnya pada babak final di Bandung. Kemudian satu hari sebelum babak final para finalis mendapat pelatihan singkat dasar-dasar cara penggunaan device yang telah ditetapkan oleh panitia. Pada hari H finalis harus dapat melakukan penyesuaian pada karyanya  dengan penggunaan device dari panitia dengan waktu yang terbatas. Tim Ex mengaku senang dapat berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, terlebih dapat memperoleh gelar juara. Dengan raihan prestasi ini Tim Ex berhak membawa pulang hadiah utama berupa dana pengembangan senilai lima belas juta rupiah. [dna]