UBITIG 2016: FILKOM Gelar International Conference Pertamanya SIET 2016

UBITIG 2016: FILKOM Gelar International Conference Pertamanya SIET 2016

The 1st Internasional Conference on Sustainable Information Engineering and Technology (SIET 2016) menjadi konferensi internasional pertama yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB). Bertempat di Gedung Widyaloka UB, SIET 2016 diselenggarakan selama dua hari pada 17 – 18 Oktober 2016. Adapun tema yang diangkat pada SIET 2016 ini adalah “Sustainable information engineering and technology for sustainable society development”.

Disampaikan oleh Tri Astoto Kurniawan, S.T, M.T, Ph.D. selaku Ketua Penyelenggara bahwa SIET 2016 diagendakan untuk menjadi event tahunan FILKOM UB. Pada penyelenggaraan perdananya ini dilaporkan Tri Astoto bahwa SIET telah menerima 24 paper pengajuan yang tidak hanya berasal dari peneliti Indonesia saja namun juga peneliti dari luar negeri yaitu Srilanka dan India. Dari total 24 paper yang masuk tersebut terpilih 12 paper yang lolos seleksi review dan akan dipresentasikan pada sesi utama SIET 2016. Meski merupakan penyelenggaraan perdana dan belum terindeks scopus namun SIET 2016 memiliki daya tarik tersendiri bagi para peneliti karena telah dikelola dengan sangat baik. Reviewer yang ikut serta melakukan seleksi paper pada SIET 2016 adalah 23 peneliti dari delapan negara berbeda yang kompeten di bidang IT antara lain dari Indonesia, Jepang, Austria, Thailand, Vietnam, New Zealand, Malaysia dan Australia.
“Program Chairs memutuskan menerima 12 paper dari total 24 paper yang masuk. Itu artinya acceptance rate SIET 2016 mencapai 50%,” jelas Tri Astoto.

Pada SIET 2016 panitia penyelenggara juga telah mengundang tiga orang keynote speaker yaitu (1) Prof. Rao Kotagiri dari University of Melbourne, Australia (2) Prof. Kohei Arai dari Saga University, Jepang dan (3) Prof. Stephane Bressan dari National University of Singapore. Ketiganya mempresentasikan hasil penelitiannya yang berbeda-beda. Prof. Rao Kotagiri menyampaikan penelitiannya yang berjudul “SMARTS: Scalable Microscopic Adaptive Road Traffic Simulator” yaitu penelitian tentang pembuatan traffic simulator berskala microscopic beradasarkan data pengguna jalan di Melbourne serta penjelasan tentang berbagai kesulitan yang harus dihadapi dalam proses pembuatannya. Prof. Kohei Arai menyampaikan penelitiannya yang berjudul Wearable Computing with Eye Based HCI and Health Monitoring Sensors” yaitu penelitian tentang pembuatan wearable computer atau komputer yang dapat dikenakan layaknya pakaian, topi atau sepatu yang melekat pada tubuh manusia. Namun dalam pewujudannya secara nyata selama ini seringkali ditemui kendala pada cara penginputan data atau operasional wearable computer. Dalam penelitiannya ini Prof. Kohei Arai membuat wearable computer yang dapat dioperasikan dengan pandangan mata dan sekaligus mampu mendeteksi kondisi kesehatan pengguna. Wearable computer ini ditujukan penggunaannya terutama bagi penyandang cacat dan orang lanjut usia. Sementara itu Prof. Stephane Bressan menyampaikan penelitiannya yang berjudul Moving the Cheese: Designing Spatio-temporal Collaborative Crowd Sourcing Platforms” yaitu penelitian yang berfokus pada permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam mendesain dan mengimplementasikan spatio-temporal collaborative crowdsourcing platforms yang efektif, efisien dan layak guna.

Untuk diketahui SIET 2016 merupakan salah satu acara dalam rangkaian kegiatan UB IT Innovation Gathering (UBITIG) 2016 yang diselenggarakan oleh FILKOM UB. UBITIG 2016 diselenggarakan dengan tujuan untuk menyediakan wadah dan memfasilitasi pertemuan antara akademisi, praktisi, peneliti, industri dan pemerintah yang memegang kepentingan dalam perkembangan Information Technology (IT) di Indonesia. UBITIG 2016 diselenggarakan selama lima hari pada 15 – 19 Oktober 2016 dengan mengusung berbagai rangkaian acara meliputi international conference dan symposium, seminar nasional, CEO Talks, kompetisi bidang IT, pameran penelitian dan IT Expo. [dna]