FGD Standardisasi & Sinkronisasi Rencana Pembelajaran Semester Jurusan Teknik Informatika FILKOM UB

FGD Standardisasi & Sinkronisasi Rencana Pembelajaran Semester Jurusan Teknik Informatika FILKOM UB

Jurusan Teknik Informatika (JTIF) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Standardisasi & Sinkronisasi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) pada Senin (5/1/2018). Kegiatan ini diadakan dengan tujuan melakukan standardisasi dan sinkronisasi penulisan RPS seluruh mata kuliah yang ada di Jurusan Teknik Informatika. Dihadiri lebih dari 50 koordinator mata kuliah di Jurusan Teknik Informatika, Acara dibuka oleh moderator Lutfi Fanani, S.Kom, M.T, M.Sc, dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FILKOM UB Wayan Firdaus Mahmudy, S.Si., M.T, Ph.D, dan terakhir oleh ketua jurusan Teknik Informatika Tri Astoto Kurniawan, S.T, M.T, Ph.D. Pada sambutannya, Tri Astoto menyampaikan  tujuan dari kegiatan FGD ini adalah untuk menyeragamkan RPS agar dijadikan acuan oleh setiap dosen dalam perkuliahan pada tiap semester.

Beberapa permasalahan yang terjadi di jurusan teknik informatika juga menjadi topik pembahasan pada kegiatan kali ini. Walaupun saat ini Jurusan Teknik Informatika telah memiliki format RPS  standar yang telah disepakati, namun pada implementasinya di lapangan ternyata penggunaan format tersebut masih belum konsisten, sehingga perlu dilakukan diskusi lebih lanjut tentang standardisasi penulisan  RPS. Materi mata kuliah yang tercantum dalam RPS harus sesuai dengan silabus. Implementasi yang ada di lapangan, terdapat mata kuliah yang isi materinya berbeda dengan silabus kurikulum. Hal ini membutuhkan diskusi lebih lanjut untuk mencari solusinya.

Kegiatan yang berlangsung selama sehari ini berlangsung baik dan lancar. 9 pemateri yang mengisi memberikan arahan mengenai sinkronisasi materi sesuai RPS KJFD masing-masing. Materi mata kuliah pada jurusan TIF saling terkait satu sama lain, hal ini dapat mengakibatkan overlaping materi. Sebagai contoh, ada mata kuliah yang menjadi dasar atau fondasi mata kuliah lainnya. Pada kasus ini, mata kuliah yang menjadi fondasi harus menyediakan dasar yang cukup sebagai kompetensi pendukung mata kuliah lanjutannya.[lut]