Universitas Brawijaya Tampil Gemilang di LIDM 2025 Surabaya: Tim EASY dari FILKOM UB Buktikan Tekad Tak Bisa Dikalahkan

Universitas Negeri PGRI Adi Buana Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2025 yang digelar oleh Belmawa Kemendikbudristek pada 1–3 Desember 2025. Ajang tahunan bergengsi tingkat nasional ini kembali menjadi ruang kompetisi bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk berinovasi dalam pengembangan media dan teknologi pendidikan. Sebagai kompetisi teknologi pendidikan terbesar di Indonesia, LIDM 2025 mempertemukan para inovator muda terbaik dari berbagai perguruan tinggi, dan Universitas Brawijaya (UB) tampil sebagai salah satu kampus yang paling bersinar.
Pada tahun ini, Universitas Brawijaya berhasil mencatatkan prestasi luar biasa dengan meloloskan total enam tim sebagai finalis nasional LIDM 2025, dengan rincian sebagai berikut:
- 2 tim dari Divisi Inovasi Pembelajaran Digital
- 1 tim dari Divisi Video Digital Pendidikan
- 2 tim dari Divisi Microteaching
- 1 tim dari Divisi Poster Digital Pendidikan
Capaian membanggakan tersebut semakin lengkap setelah salah satu delegasi UB berhasil naik ke podium nasional. Tim EASY dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) angkatan 2022, sukses meraih medali perak Divisi Inovasi Pembelajaran Digital. Tim ini terdiri dari empat mahasiswi, yaitu Alivia Putri Zuhriah (ketua), Alya Andini Prasetyo, Widya Kharisma Ningrum, dan Salsabila Syadza Ramadhani dengan Dosen Pembimbing Dr. Okta Purnawirawan, S.Pd., M.Pd., Gr. dan Ir. Tri Afirianto, S.T., M.T.

Berstatus sebagai mahasiswa semester 7, keempat anggota tim harus menghadapi berbagai tuntutan akademik secara bersamaan—mulai dari pengerjaan skripsi, bimbingan dosen, penyusunan laporan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), hingga tekanan akademik yang tiada henti. Namun, semua keterbatasan tersebut tidak menjadi alasan untuk menyerah. Padatnya aktivitas perkuliahan justru menjadi ruang pembuktian bagi mereka untuk tetap berkarya dan bertahan dalam proses panjang yang penuh tantangan. Okta mengatakan, anak bimbingannya memiliki komitmen tinggi, mereka tetap mencurahkan energi, waktu, dan pikiran untuk menyempurnakan inovasi yang dikembangkan.
“Saya pribadi terharu dan terkesan dengan produktivitas dan ketangguhan tim yang melahirkan EASY sebagai produk unggulan yang mampu mencuri perhatian para juri di tingkat nasional. Perjuangan mereka semuanya layak mendapatkan apresiasi tinggi,” ujar Okta.
EASY (English Adventure for Student Youth) merupakan media pembelajaran digital berbasis game edukatif yang dirancang untuk membantu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam memahami materi tenses Bahasa Inggris melalui misi interaktif, visual yang menarik, serta pendekatan learning by doing. Inovasi ini dinilai mampu menghadirkan pengalaman belajar yang lebih seru, kontekstual, dan efektif di ruang kelas. Momen pengumuman pemenang menghadirkan suasana haru dan kebanggaan tersendiri bagi kontingen Universitas Brawijaya. Perjuangan panjang yang dipenuhi kerja keras, begadang, keringat, dan air mata akhirnya terbayar manis di panggung nasional. Medali perak yang diraih Tim EASY bukan sekadar simbol prestasi, melainkan rekam jejak tentang ketekunan, daya juang, dan keberanian untuk terus melangkah meski dalam keterbatasan. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Universitas Brawijaya tidak hanya fokus pada perkuliahan semata, tetapi juga terus mengembangkan inovasi yang membawa manfaat nyata bagi dunia pendidikan di Indonesia. Semangat juang dan dedikasi Tim EASY diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus mencoba, berproses, dan berkarya di tengah berbagai tantangan. (op/rr)
Bangkit bersama, berprestasi untuk negeri — Kita Satu Brawijaya!
Satu Hati Satu Jiwa, FILKOM!