Tim PkM FILKOM UB Kembangkan Buku Digital Interaktif Berbasis Augmented Reality untuk Pembelajaran Anak Usia Dini

Tim PkM FILKOM UB Kembangkan Buku Digital Interaktif Berbasis Augmented Reality untuk Pembelajaran Anak Usia Dini

dok. Pribadi

Tim dosen dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) yang terdiri dari Buce Trias Hanggara, S.Kom, M.Kom, Uun Hariyanti, S.Pd., M.Pd., Ph.D., dan Hanifah Muslimah Az-zahra, S.Sn., M.Ds., melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di TK/BA Restu 2 Malang. Kegiatan ini mengusung tema “Pembuatan Buku Digital Interaktif Berbasis Augmented Reality (AR) untuk Pembelajaran Huruf dan Angka”, yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi teknologi dalam mendukung proses belajar anak usia dini. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen FILKOM UB untuk menghadirkan solusi digital yang adaptif terhadap kebutuhan pendidikan di era modern. Melalui pengabdian ini, tim dosen memperkenalkan buku digital interaktif berbasis AR yang menggabungkan media pembelajaran cetak dengan teknologi Augmented Reality, sehingga proses belajar menjadi lebih menarik, interaktif, dan menyenangkan bagi siswa TK. Buku digital yang dikembangkan mengombinasikan materi pengenalan huruf dan angka dengan ilustrasi berwarna cerah yang dirancang sesuai karakteristik anak-anak usia dini. Setiap halaman buku tidak hanya berisi gambar edukatif, tetapi juga berfungsi sebagai marker atau penanda yang dapat dipindai menggunakan aplikasi pembelajaran berbasis AR. Ketika dipindai melalui kamera smartphone, gambar pada buku akan berubah menjadi objek 3D interaktif, misalnya huruf yang muncul di layar dengan animasi menarik atau angka yang dapat bergerak sesuai perintah.

Ketua PkM, Buce, menyampaikan, dengan pendekatan ini, anak-anak tidak hanya belajar mengenal bentuk huruf dan angka, tetapi juga dapat berinteraksi langsung dengan materi yang mereka pelajari. Metode learning by playing ini terbukti mampu meningkatkan fokus, minat, dan daya ingat siswa selama proses belajar. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan penggunaan buku digital interaktif ini mendapatkan sambutan luar biasa dari pihak sekolah. Guru-guru TK/BA Restu 2 Malang mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan oleh tim dosen FILKOM UB karena mampu menghadirkan suasana belajar yang berbeda dan lebih hidup di dalam kelas.

dok. Pribadi

“Anak-anak sangat antusias ketika melihat gambar di buku bisa berubah menjadi animasi di layar. Mereka tertawa dan bersemangat mencoba halaman demi halaman. Ini benar-benar pengalaman belajar yang menyenangkan,” ujar Buce.

Guru TK/BA Restu mengatakan bahwa media pembelajaran seperti ini sangat membantu mereka dalam mengajarkan konsep dasar huruf dan angka, karena anak-anak lebih mudah memahami materi melalui tampilan visual yang menarik. Mereka juga menilai penggunaan teknologi seperti AR bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tanpa meninggalkan nilai-nilai edukatif utama. Selain memperkenalkan media baru, tim pengabdian juga memberikan pelatihan singkat kepada guru-guru tentang cara menggunakan aplikasi AR yang terintegrasi dengan buku tersebut. Guru diberikan panduan teknis serta strategi penerapan di kelas agar proses belajar tetap efektif dan efisien. Melalui pengembangan buku digital interaktif ini merupakan langkah awal dalam upaya memperluas pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan anak usia dini. Di akhir kegiatan, pihak sekolah menyampaikan harapan agar kerja sama dengan FILKOM UB dapat terus berlanjut dan melahirkan lebih banyak inovasi serupa. Mereka juga berharap buku digital ini dapat diperluas penggunaannya di berbagai sekolah lain di Kota Malang. Tim pengabdian masyarakat FILKOM UB berencana untuk mengembangkan buku digital ini lebih lanjut, baik dari sisi konten maupun fitur interaktifnya. Versi berikutnya diharapkan dapat mencakup lebih banyak topik pembelajaran, seperti pengenalan bentuk, warna, hewan, dan benda di sekitar anak. Dengan adanya kegiatan ini, FILKOM UB menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi digital di bidang pendidikan, khususnya dalam pendidikan anak usia dini. Melalui penerapan teknologi seperti augmented reality, proses belajar dapat menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan relevan dengan dunia digital yang sedang berkembang pesat.(bts/rr)