MMD Doktor Mengabdi UB Manfaatkan Ai Generatif Untuk Ciptakan Buku Digital Penunjang Program Literasi Kesehatan Anak Di Desa

Sebagai respons tantangan Era Digital, Tim Dosen dan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Pogram Doktor Mengabdi (MMD-DM) dari Universitas Brawijaya (UB) meluncurkan sebuah inovasi terobosan di Desa Dono, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Selama periode pengabdian di Juli s.d. Agustus (10 Juli s.d. 9 Agustus 2025), Tim telah mengembangkan serangkaian produk buku digital dengan memanfaatkan Software Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) Generatif. Produk buku digital tersebut bertujuan untuk menunjang program literasi kesehatan anak dan remaja yang tergabung di dalam Kelompok Posyandu Integrasi Layanan Primer UPT Puskesmas Dono. Selain itu, juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) point Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-Being) dan Pendidikan Berkualitas (Quality Education).

Tim MMD Doktor Mengabdi tergabung dari unsur Dosen dan Mahasiswa. Unsur Dosen yaitu: (1) Dr. Ir. Diva Kurnianingtyas, S.Kom.; (2) Mochamad Chandra Saputra, S.Kom., M.T., M.Eng., Ph.D.; (3) Dr. Okta Purnawirawan, S.Pd., M.Pd.; (4) Hariz Farisi, S.Kom., M.T. dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) (5) Muhammad Amar Sajali, S.T., M.T., M. Eng., Ph.D. dari Fakultas Teknik (FT) dan (6) Azeri Gautama Arifin, S.P., M.Agr. dari Fakultas Pertanian (FAPET). Sedangkan unsur mahasiswa yaitu (1) Berlian Davis Dwi Mubarok; (2) Alexander Imanuel Widjanarko; (3) Afiif Al Hauzaan Alfian; (4) Yuven Reksa Pratama; (5) Isri Amirul Haq; (6) Nafasyah Rizky Anandita; (7) Nisa’ Aulia Harismadani; (8) Amaliyah Syahidatun Ni’mah; (9) Winaya Siti Hadz Zahra; dan (10) Amylia Kusuma Ayu Nur Azizah; mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari Prodi S1 Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) FILKOM UB.

Metode pembuatan buku digital ini menjadi sebuah terobosan yang membedakannya dari jenis buku lainnya. Mayoritas aset visual dan ilustrasi diciptakan menggunakan Teknologi AI Generatif dari OpenAI, yang diakses melalui Platform ChatGPT. Tim tidak hanya memberikan perintah teks sederhana, melainkan menerapkan Teknik Prompting Tingkat Lanjut untuk memastikan kualitas dan konsistensi hasil. Salah satu teknik kunci yang digunakan adalah few-shot prompting, di mana model AI “diajari” dengan diberikan beberapa contoh konkret mengenai gaya gambar yang diinginkan. Melalui metode ini, AI mampu mengidentifikasi pola dari contoh yang ada secara akurat. Hasilnya, AI dapat memproduksi ilustrasi yang koheren dan selaras dengan narasi cerita yang telah disusun sebelumnya.
Tahap penyempurnaan hasil akhir dari AI, tim melakukan proses pascaproduksi yang cermat dan detail. Demi menjaga konsistensi visual karakter di setiap halaman, tim mendeskripsikan setiap tokoh dengan sangat spesifik untuk digunakan secara berulang dalam setiap proses prompt. Hal ini memastikan pembaca, terutama anak-anak dan remaja, dapat mengikuti alur cerita dengan mudah melalui karakter yang familier. Setelah seluruh ilustrasi sesuai, maka proses dilanjutkan dengan penataan letak menggunakan software aplikasi desain Canva. Di tahap ini, tim menambahkan teks narasi, dialog, serta elemen grafis pendukung lainnya. Proses penyempurnaan ini berhasil mengubah aset mentah dari AI menjadi sebuah buku yang menarik secara visual dan substantif.

Sebagai langkah akhir, tim memastikan karya mereka dapat diakses secara luas dan berkelanjutan oleh anak-anak dan remaja. Seluruh buku tidak hanya dicetak, tetapi juga diunggah dalam format ebook interaktif pada sebuah platform flipbook daring atau dapat diakses secara online, sehingga buku digital ini dapat diakses secara fleksibel kapan saja dan di mana saja melalui perangkat digital sebagai penunjang kegiatan literasi. Langkah ini tidak hanya mendistribusikan ilmu, tetapi juga mempraktikkan secara langsung esensi dari literasi digital itu sendiri. Produk ini pun menjadi contoh nyata bagaimana teknologi terkini dapat menjadi akselerator dalam dunia pendidikan, kesehatan dan pengabdian masyarakat. Inisiatif tim Doktor Mengabdi UB ini diharapkan dapat menjadi model percontohan yang menginspirasi penerapan teknologi serupa untuk kemajuan pendidikan dan kesehatan di daerah-daerah lain.

Selama periode MMD Doktor Mengabdi ini berjalan Tim berhasil membuat sepuluh buku digital dengan seri judul yang beragam. Judul-judul tersebut diantaranya yaitu: (1) Misi Rahasia Agen Bimo; (2) Petualangan Nara dan Si AI Pintar; (3) Petualangan Rian jadi Bintang di Dunia Maya; (4) Orang Tua sebagai Cahaya Dunia Digital Anak; (5) Yuk, ke Posyandu; (6) Dari Mager jadi Jagoan Lapangan; (7) Petualangan Para Penjaga Gigi; (8) Rahasia Piring Pelangi Riko; (9) Tangan Bersih Tubuh Sehat; dan (10) Yuk, Minum Air Putih. Seri buku digital tersebut diharapkan dapat menjadi media edukasi untuk anak-anak dan remaja di Desa Dono untuk meningkatkan budaya membaca dan kesadaran terhadap kesehatan sejak dini. (op/rr)