Kuliah Tamu Program 3in1 Mata Kuliah Sistem Informasi Berkelanjutan: “Industrial IoT for Carbon Footprint Measurement”

Tonny Leonard, Direktur PT. Insan Sejahtera Engineering berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang Industrial IoT for Carbon Footprint Measurement dalam Program Visiting Professor dan Dosen Praktisi 3 in 1 Mata Kuliah Sistem Informasi Berkelanjutan (SIB) pada Rabu (16/4/2025). Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Mini Theater Heuristic Gedung A lantai 2 FILKOM UB ini Intan Sartika Eris Maghfiroh, S.E., M.B.A. selaku dosen pengampu MK SIB turut memandu jalannya penyampaian materi dengan berperan sebagai moderator.
Tema ini dipilih karena saat ini isu pemanasan global dan climate change semakin serius. Negara-negara di dunia mulai menerapkan berbagai kebijakan untuk membatasi emisi karbon. Sebagai contoh di Eropa menerapkan European Union Emissions Trading System (EU ETS), yaitu sistem di mana perusahaan yang menghasilkan emisi karbon diwajibkan untuk memiliki izin emisi. Untuk itu perlu bagi sebuah perusahaan untuk mampu mengukur besaran emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksinya.
Pemanfaatan Industrial IoT dianggap sebagai salah satu solusi strategis dalam mengukur dan mengelola jejak karbon di sektor industri. Disampaikan oleh Tonny bahwa melalui integrasi teknologi Industri 4.0 perusahaan dapat memperoleh data akurat tentang konsumsi energi, air dan bahan baku yang kemudian dikonversikan menjadi perhitungan emisi karbon. Pendekatan ini mendorong efisiensi dan keberlanjutan sehingga sebuah perusahaan tetap dapat menjaga profitabilitasnya dan tetap menjalankan tanggung jawab lingkungan.

Dalam pemaparannya Tonny juga menjelaskan pentingnya pendekatan Life Cycle Assessment (LCA) yang mencakup seluruh siklus hidup produk, mulai dari bahan baku hingga proses pembuangan. Dengan mengidentifikasi sumber emisi, mengumpulkan data aktivitas, serta menerapkan faktor emisi dan konversi ke CO₂ ekuivalen, perusahaan dapat melakukan pelaporan dan verifikasi jejak karbon secara sistematis.
“Platform yang bisa digunakan membantu pengukuran jejak karbon antara lain ada OpenLCA, ecovisea dan climatiq. Tenaga ahli untuk perhitungan Carbon Footprint (CF) atau jejak karbon ini masih belum banyak. Karena itu bisa menjadi peluang untuk yang mau mendalami ilmu ini,” jelas Tonny.
Rangkaian kuliah tamu ini akan dilanjutkan dengan pembahasan tentang “Sustainable Digital Transformation: Balancing Compliance and Profitability” pada Jumat, 2 Mei 2025. Diharapkan dengan adanya kuliah tamu ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi mahasiswa FILKOM, khususnya tentang pengukuran emisi karbon paad sebuah perusahaan atau industri. [dna]