Tim FILKOM UB Berhasil Meraih Juara pada Sharia Economic Festival 2025

Tim FILKOM UB Berhasil Meraih Juara pada Sharia Economic Festival 2025

dok. Pribadi

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) mengukir prestasi di ajang nasional. Hanindita Fernanda Elsharini, Ghaniya Putri Ulinnuha, dan Derisa Rizka Imania, yang ketiganya merupakan mahasiswi Program Studi Sistem Informasi angkatan 2023 Mereka bertiga berhasil meraih Juara 2 dalam kompetisi Business Plan pada Sharia Economic Festival (SEF) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta. SEF merupakan kompetisi Business Plan tingkat nasional yang bertujuan untuk mendorong inovasi dan kreativitas mahasiswa dalam mengembangkan ide bisnis berbasis ekonomi syariah yang relevan dengan kebutuhan pasar di era teknologi 5.0.

Rangkaian kompetisi ini dimulai dengan tahap registrasi pada 23 Desember 2024 hingga 6 Januari 2025. Pengumuman finalis dilakukan pada 15 Januari 2025, diikuti dengan keberangkatan finalis ke UAD pada 3 Februari 2025. Puncak kompetisi yang meliputi sesi pitching dan awarding berlangsung pada 4 Februari 2025 dan dilanjutkan dengan sesi Field Trip SEF pada 5 Februari 2025. Pada kompetisi ini, tim FILKOM UB bersaing dengan tim dari delapan perguruan tinggi di Indonesia lainnya. Dengan mengusung produk inovatif bernama “Sustyle,” tim berhasil menarik perhatian dewan juri. Sustyle merupakan aplikasi fashion berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR) yang menawarkan solusi inovatif dalam konsumsi fashion berkelanjutan di Indonesia. Aplikasi ini memiliki dua mode utama, yaitu mode umum dan mode syariah yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam memilih pakaian yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan nilai-nilai syariah.

Ghaniya menjelaskan, persiapan kompetisi dimulai dengan membuat produk yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh panitia. Setelah itu merancang fitur-fitur yang tidak hanya inovatif, tetapi juga dapat dikaitkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) agar memiliki dampak yang lebih luas.

“Tantangan terbesar dalam kompetisi ini adalah memastikan bahwa produk yang kami buat benar-benar sesuai dengan prinsip ekonomi syariah. Karena ini adalah lomba berbasis syariah, kami harus lebih banyak belajar dan memahami bagaimana aturan serta nilai-nilai Islam diterapkan dalam bisnis dan produk yang kami kembangkan. Hal ini tentu memerlukan riset yang mendalam dan bimbingan dari pihak yang lebih memahami. Kompetisi ini diikuti oleh 70 tim dari berbagai fakultas, jadi persaingannya cukup ketat. Dari semua peserta, hanya 10 tim terbaik yang akan lolos ke babak final. Jadi, kami harus benar-benar mempersiapkan semuanya dengan maksimal agar bisa mencapai tahap tersebut,” ungkap Ghania.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa FILKOM UB tidak hanya unggul dalam bidang teknologi, tetapi juga mampu mengintegrasikan inovasi digital dengan konsep bisnis. Diharapkan, prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi, berkompetisi, dan mengharumkan nama FILKOM UB serta Universitas Brawijaya di kancah nasional maupun internasional. FILKOM JUARA! FILKOM FOR SOCIETY! (tap/rr)