Mahasiswa FILKOM Raih Prestasi pada Mandalika Essay Competition (MEC) ke-6

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB) kembali mengukir prestasi dalam ajang bergengsi Mandalika Essay Competition (MEC) ke-6. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Nahdlatul Wathan, Mataram, bekerja sama dengan Nusantara Muda. Kompetisi bertujuan untuk mendorong peran aktif pemuda dalam pemanfaatan teknologi guna kemajuan Indonesia. MEC ke-6 mengusung tema “Dedikasi Pemuda Dalam Pemanfaatan Teknologi untuk Indonesia Lebih Unggul” dan berlangsung sejak pendaftaran gelombang pertama pada 8 November 2024 hingga tahap final pada 22 Februari 2025 dan diakhiri dengan Field Trip pada 23-24 Februari 2025 di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kompetisi ini terbuka bagi siswa dan mahasiswa aktif baik secara individu maupun dalam tim yang terdiri dari 2 hingga 5 orang. MEC ke-6 tahun 2025 diikuti oleh 349 team yang berasal dari 66 instansi yang berbeda.
Dalam kompetisi ini, FILKOM UB diwakili oleh Adisty Ningrum Dermawati, mahasiswa dari jurusan Pendidikan Teknologi Informasi. Bersama Adisty juga ikut berpartisipasi Syahda Meidiana Dewi (Agrobisnis Perikanan-’22) dan Tiara Dwi Maharani (Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan-’22) dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), UB. Ketiganya membuat essay dan poster dan berhasil mencapai tahap finalis kategori Poster Presentation. Kompetisi diikuti oleh 100 tim dari 56 universitas yang ada di Indonesia, menunjukkan ketatnya persaingan di MEC ke-6 kali ini. Dengan karyanya yang berjudul “GLUVERA ESSENCE: INOVASI PEMANIS ALAMI DAUN STEVIA DENGAN KOMBINASI ALOE VERA SEBAGAI AGEN ANTIDIABETES MELALUI PENGENDALIAN ENZIM α-AMILASE DAN α-GLUKOSIDASE”, Adisty, Syahda dan Tiara berhasil meraih penghargaan Bronze Medal. Inovasi yang diusung dalam karya ini menunjukkan potensi besar dalam pengembangan alternatif pemanis alami yang bermanfaat bagi kesehatan, khususnya bagi penderita diabetes.
Koordinasi bersama dosen pembimbing dari FPIK, Heder Djamaludin, S.Pd., M.Si., berjalan cukup lancar dan intens. Adisty menyampaikan, bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah membagi waktu di tengah kesibukan kuliah. Setiap anggota tim memiliki jadwal perkuliahan yang berbeda, dan ini menjadi kendala dalam melakukan pertemuan rutin serta diskusi kelompok.
“Karena kami berasal dari fakultas yang berbeda, penyesuaian waktu menjadi cukup sulit. Keterbatasan dalam melakukan penelitian juga menjadi tantangan tersendiri, bersama tim harus mencari solusi agar tetap bisa mendapatkan data yang valid meskipun ada kendala dalam akses ke sumber informasi yang dibutuhkan”, jelas Adisty.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa FILKOM UB lainnya untuk terus berkarya dan berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Keberhasilan ini juga membuktikan bahwa mahasiswa FILKOM UB memiliki kemampuan dan inovasi yang dapat berkontribusi dalam pemanfaatan teknologi demi kemajuan Indonesia. (tap/rr)